Panen Sawit, Puluhan Petani di Malin Deman Mukomuko Kembali Bentrok dengan Security PT BBS dan Aparat

Selasa 25-07-2023,18:29 WIB
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Puluhan petani di Kecamatan Malin Deman Kabupaten Mukomuko yang tergabung dalam Kelompok Petani Maju Bersama kembali bentrok dengan security PT Darya Dharma Pratama (DDP) dan anggota Brimob, Selasa (25/7/2023).

Bentrok ini terjadi setelah sekitar pukul 09.15 WIB, sebanyak 40 orang petani melakukan aktivitas panen dengan cara gotong royong di lahan garapan M Nazir yang berada di wilayah X HGU PT BBS tepatnya di wilayah Desa Talang Arah Kecamatan Malin Deman.

"Lahan milik M Nazir ini sudah digarap petani bertahun-tahun, jadi kita melakukan gotong royong di lahan tersebut," ungkap Wenda (27), salah seorang petani. 

Namun sekitar pukul 10.00 WIB, petani yang sedang panen didatangi 5 orang security PT DDP, kemudian memberikan teguran terhadap aktivitas panen petani tersebut.

BACA JUGA:Bentrok PT DDP Vs Petani di Mukomuko Kembali Terjadi, 1 Petani Wanita Pingsan Dipukul Security Perusahaan

Setelah melalui perdebatan antara kedua belah pihak, pihak security PT DDP membiarkan aktivitas panen tersebut. Hanya saja mereka meminta agar bisa mengambil dokumentasi atas aktivitas panen yang dilakukan petani tersebut.

"Pihak petani yang tidak merasa keberatan mempersilakan pihak security PT DDP mengambil dokumentasi tersebut. Petani hanya meminta tidak ada tindakan kekerasan terhadap petani guna menghindari keributan," jelas Wenda.

Hanya saja, kata Wenda, sekitar pukul 11.15 WIB, security PT DDP yang mendatangi lokasi panen di lahan Nazir bertambah 5 orang, sehingga totalnya menjadi 10 orang. 

Awalnya 10 orang security ini tidak memberhentikan kegiatan panen tersebut. Namun ketika  petani memuat TBS ke dalam mobil carry milik Koling, para security tersebut langsung menutup jalan yang akan dilewati mobil yang mengangkut hasil panen petani.

BACA JUGA:Kabupaten ini Siapkan 6.093 Stel Seragam Sekolah Gratis Senilai Rp 1,877 Miliar

"Petani yang melihat tersebut memperingatkan pihak security PT DDP agar tidak menghalang-halangi, sehingga pada akhirnya petani dapat mengeluarkan hasil panen mereka dan dibawa ke ram untuk dijual," ungkap Wenda.

Sementara, Suharto yang juga Petani Maju Bersama menyampaikan, setelah bersitegang beberapa saat dengan pihak perusahaan, akhirnya mobil yang membawa buah sawit bisa melintas dan mobil angkutan sawit ini dikejar oleh pihak PT DDP dengan menggunakan 2 unit Strada yang berisikan aparat Kepolisian dan Brimob Polda Bengkulu.

Setelah mobil yang mengangkut hasil panen petani sampai di Desa Semambang Makmur, petani pun berhenti di desa tersebut, selanjutnya menanyakan tujuan pihak PT DDP dan Brimob mengejar petani.

Suharti menambahkan, dari bentrok yang terjadi, paralegal petani yang bernama Reski Susanto dipaksa masuk ke dalam mobil perusahaan dan mendapatkan tindakan penganiayaan oleh oknum Brimob dan polisi dengan dorongan, tendangan, pukulan dan cekikan.

"Paralegal petani sampai tersungkur di tanah karena dianiaya oleh APH yang ada dan hal ini menambah deretan korban konflik agraria yang terjadi, hal ini juga menunjukkan bahwa PT DDP tidak mempedulikan usaha Pemerintah Daerah dan Pusat dalam upaya penyelesaian konflik," tambah Suharto.

Kategori :