Usaha Mikro Keluhkan Teknologi Pembayaran dengan QRIS, Ini Penyebabnya

Senin 10-07-2023,18:00 WIB
Reporter : Dian Panca
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kecanggihan teknologi ternyata tidak semata-mata membuat semua masyarakat merasakan dampak positif. Contohnya teknologi QRIS yang merupakan sistem pembayaran masa kini. 

Banyak merchant yang menggunakan pembayaran QRIS mengeluhkan dengan sistem pembayaran tersebut. Hal ini terjadi karena adanya penyesuaian tarif pembayaran dengan QRIS sehingga menimbulkan keluhan dari merchant terutama usaha mikro. 

Bank Indonesia telah menetapkan, mulai 1 Juli 2023, tarif merchant discount rate (MDR) menjadi sebesar 0,3 persen dari sebelumnya gratis.

Seperti dikutip dari Republika, setiap pedagang yang menyediakan jasa atau layanan menggunakan pembayaran digital (QRIS) perlu membayar tarif ini. Merchant discount rate adalah tarif yang wajib dibayarkan pedagang kepada bank sebagai biaya transaksi dalam penggunaan layanan QRIS. Adapun besaran merchant discount rate dan distribusi ditetapkan oleh BI.

BACA JUGA:Rumah Anda atau Tempat Usaha Mau Diberi Nama di Goggle Maps, Berikut Caranya

BACA JUGA:5 File Ini Harus Dihapus di HP Android jika HP Anda Tidak Mau Lemot

Salah satu pemilik usaha kedai makanan dan minuman di Jakarta Selatan, Aldo mengatakan ia belum mengetahui tentang kebijakan pemotongan biaya pembayaran jika pelanggan menggunakan QRIS. "Kalau untuk pemotongan saat transaksi belum tau sih, karena belum liat update perkembangan berita,” kata dia saat di temui dikedai miliknya, akhir pekan ini.

Namun setelah mengetahuinya, Aldo mengatakan akan memikirkan cara untuk menyesuaikan harga. Ia tidak ingin merasa terbebani atas kebijakan yang berlaku, karena kebanyakan makanan yang dia jual berkisar harga dari Rp 5.000 sampai Rp 20 ribu.

"Bingung juga ya kalo misalkan kita enggak naikkan harga ya kita yang rugi tapi, kalo kita menaikan harga juga pelanggan pasti bakal sepi," katanya.

Tentu, tambah Aldo, hal ini menjadi perhatian khusus untuk pedagang kecil seperti dia. Dengan adanya kebijakan membayar saat nasabah pakai QRIS ini dia harus memikirkan bagaimana solusi yang pas supaya kedai yang ia punya tetap ramai dan harganya tetap terjangkau dikantong anak muda dan anak sekolah.

"Ya, itu pasti jadi hal yang harus saya pikirin juga sih untuk kedepannya, karena kalo setiap bayar kepotong 0,3 persen itu juga mengurangi biaya modal kita," katanya.

BACA JUGA:Begini Cara Sembunyikan History Google Biar Gak Ketahuan Sama Pasanganmu

BACA JUGA:Huawei dan Ericsson Prediksikan Pengguna 5G di Dunia Tembus 1,5 Miliar

Ia berharap keputusan Bank Indonesia ini bisa dipertimbangkan kembali. Ini karena menurutnya banyak pedagang yang berjualan tapi dengan omset masih sangat kecil.

 

Kategori :