BENGKULUEKSPRESS.COM - Bisnis paylater tahun ini kebanjiran peminat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, jumlah kontrak perusahaan pembiayaan buy now paylater (PP BNPL) mengalami pertumbuhan 18,18 juta kontrak atau sebesar 33,25 % yoy pada Mei 2023.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Lembaga Penjamin, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menyebut, pembiayaan paylater mengalami kenaikan dari 54,70 juta kontrak per Mei 2022 menjadi 72,88 juta kontrak per Mei 2023.
BACA JUGA:Limit Kredit Hingga Rp 50 Juta, Berikut 7 Fakta Menarik Seputar Traveloka PayLater
Ogi mengungkapkan, bahwa salah satu penyebab peningkatan jumlah pengguna layanan paylater karena proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan cepat.
"Paylater menawarkan beragam jenis promo yang menarik kepada calon debiturnya, seperti program diskon, cashback, program cicilan 0%, dan masih banyak lagi," ujar Ogi dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Juni 2023 secara virtual, Selasa (4/7).
Meskipun demikian, OJK mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati dan tidak sembarang memakai paylater untuk kebutuhan sehari-hari.
Sebelumnya, Direktur OJK Institute Mulia R.H. Simatupang mengungkapkan bahwa bisnis paylater ini memiliki sejumlah tantangan yang dihadapi mulai dari resiko kredit, risiko anti-pecucian uang dan pencegahan terorisme.
BACA JUGA:Bank Mandiri Bersiap Luncurkan Paylater, Ternyata Ini Alasannya
"Perusahaan paylater cenderung mengutamakan kecepatan dan kemudahan dalam penyaluran pembiayaan. Namun, belum disertai dengan proses credit scoring atau screening yang memadai," ungkapnya.
Oleh karena itu, OJK mengingatkan agar perusahaan paylater berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya dan diimbangi dengan mitigasi risiko. Hal ini untuk menjaga tingkat non-performing financing (NPF) tetap berada pada level yang dapat ditolerir.
Meski demikian, bisnis paylater memiliki prospek yang cerah. Sebab, bisnis paylater memiliki pasar yang besar disertai dengan tingginya tingkat pertumbuhan konsumen yang menggunakan paylater untuk berbelanja.