Melihat Perubahan Markas Polda Bengkulu
Indah dan humanis.
Inilah dua kesan yang ditampilkan Brigjen Pol Drs Albertus Julius Benny Mokalu SH terhadap Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Bengkulu di bawah kepemimpinannya.
Dengan penataan yang ia lakukan, markas kepolisian yang selama ini terkesan angker dan seram menjadi tampak ramah dan nyaman.
RUDI NURDIANSYAH,
KOTA BENGKULU
Sejak dilantik pada 21 September 2012 yang lalu, Kapolda Brigjen Pol Drs Albertus Julius Benny Mokalu SH langsung bertekad untuk menata markas yang ia tempati di Jalan Adam Malik KM 9, Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
Setibanya di Bumi Rafflesia, pria kelahiran Kupang 22 Juli 1959 ini langsung mencanangkan program agar markas kepolisian yang selama ini dinilai oleh masyarakat terkesan angker dan menyeramkan, menjadi tempat yang ramah dan nyaman. Dan saat ini, perubahan di markas tertinggi Korps Bhayangkara Bengkulu ini pun mulai terasa. Sejumlah perubahan mengiringi sepak terjang lulusan AKABRI 1985 ini.
Seperti yang terlihat dengan gedung Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK). Tempat masyarakat mengadukan persoalannya ini kini tak lagi satu gedung dengan tempat para pejabat tinggi Polda Bengkulu. Gedung dengan dua lantai ini cukup luas, yakni sekitar 45X20 meter persegi.
Gedung ini terdiri dari 5 ruang, yakni ruang pos jaga, ruang pelayanan, ruang penerimaan tamu, ruang piket dan ruang konsultasi. Seakan tak kalah dengan ruang tamu hotel berbintang, gedung ini juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti air conditioner (AC), televisi, kursi sofa dan beberapa perobatan lainnya dalam bentuk yang modern dan elegan.
Dengan semua fasilitas ini, masyarakat yang membutuhkan pelayanan dari kepolisian pun dapat nyaman memberikan aduannya, demikian harap Kapolda. Perubahan juga tampak dari pagar depan yang membentengi Mapolda. Perubahan itu berbentuk lukisan dengan konsep taman yang dipenuhi bunga-bunga indah serta sungai-sungai yang mengalir dengan tenang.
Pada salah satu tembok, gambar taman tersebut juga disertai dengan gambar Kapolda, Wakapolda serta asisten-asisten pribadi mereka. Digambar tersebut tertulis, \"Marilah kita giatkan Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat yang baik dengan mengajak masyarakat. Marilah kita menegakkan hukum yang adil dan profesional. Serta, Marilah kita mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat dengan baik.\"
Yang paling mencolok dari semua perubahan ini adalah ruang tahanan. Inilah tempat yang dahulu dikenal paling angker dan menakutkan. Tapi wajah ruang tahanan Mapolda sekarang sama sekali berbeda. Di gedung baru, tepatnya terletak di antara sebelah lapangan tenis dan sungai, ruang tahanan dua tingkat itu tampak lebih bersih, asri dan menyenangkan. Dengan ukuran sekitar 40X40 meter persegi, isi ruang tahanan pun tampak lebih manusiawi.
Saat BE pernah diizinkan meninjau ke dalam ruang tahanan, terlihat ruang besuk lebih luas dari ruang tahanan sebelumnya. Ruang tahanan ini dibagi menjadi 18 ruangan. Di dalam setiap ruangan, terdapat kamar mandi berukuran kecil dengan air yang cukup bersih. Tidak seperti ruang tahanan sebelumnya yang gelap dan pengap, di atas ruang tahanan ini terdapat celah besar namun berjeruji.
Cahaya dan udara dapat masuk dengan leluasa. Sehingga dalam pengamatan BE, kondisi tersebut tidak membuat pucat dan lemah para penguhuni ruang tahanan. Sebaliknya, justru para penghuni terlihat sehat dan bugar. \"Saya sudah menjenguk saudara saya.
Dia terlihat sehat. Dikatakannya, kondisi ruang tahanan cukup baik,\" ujar Rita Dwi Muristiana (30), adik kandung tersangka pembakaran PT SIL Eko Tri Widodo (33), yang tinggal di Perumnas Surabaya Permai RT 3 RT 9, Sungai Serut, yang dijumpai di Mapolda Bengkulu, kemarin.
Tidak ketinggalan, Gedung Direktorat Reserse Kriminal juga mendapatkan perbaikan. Khususnya pada halaman teras gedung. Pada sisi kiri dan kanan gedung ini, sekarang di bangun garasi berupa pemasangan atap hingga separuh teras halaman gedung untuk memayungi semua kendaraan yang terparkir di bawahnya.
Namun hingga berita ini ditulis, garasi bagian sisi kanan gudung masih dalam proses pembangunan. Perubahan lain pada gedung ini, ruang Kabagops yang semula mengambil satu petak kecil didalam gedung, sekarang dipindahkan ke Gedung Dit Tahti yang cukup luas di belakang gedung Direktorat Reserse Kriminal.
Kapolda membenarkan adanya semua perubahan ini. Diakui Jendral Satu Bintang ini, ia memang mencintai keindahan dan kemanusiaan. Ia bahkan berharap dapat ikut serta menjadikan Kota Bengkulu sebagai etalase periwisata yang menjadi pusat para wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung. Ia bahkan telah mengajak Walikota Bengkulu untuk ikut bersama-sama mewujudkan hal ini. \"Saya sudah memulainya dengan memperbaiki kantor saya sendiri.
Saya harap hal yang semacam ini terjadi di seluruh kantor-kantor pemerintahan maupun swasta yang ada di Bengkulu,\" kata Perwira Tinggi yang sempat menjabat sebagai Dir Samapta Polda Sumut dan Kapolres Lombok Barat Polda NTB ini.(**)