Weton ini memiliku jumlah neptu 13, terdiri dari Sabtu 9 dan Wage 4. Sabtu Wage di bawah naungan lebu ketiup angin (sering mendapat cobaan).
- Usia 19-24 tahun : hidupnya sangat bagus. Masa muda yang indah dan menyenangkan.
- Usia 25-30 tahun : mengalami penurunan yang lumayan drastis, keadan tersulit. Banyak permasalahan keluarga maupun usaha atau pekerjaan.
- Usia 31-37 tahun : kembali mengalami peningkatan, namun tidak banyak atau cukul untuk memnuhi kebutuhan.
- Usia 38-42 tahun : keadaanya masih stabil, cukup untuk kebutuhan saja.
- Usia 43-48 tahun : mengalami kesuksesan. Bisa kerena naik jabatan, keuntungan berdagang atau usaha.
- Usia 49-54 tahun : mengalami penurunan tapi tidak terlalu tajam. Hidup masih serba cukup.
- Usia 55-60 tahun : mas atua weton Sabtu Wage kurang bagus. Karena mehidupannya mengalami penurunan lumayan tajam. Diharapkan di masa kejayaan diplaining dengan baik keuangannya agar di usia senja tidak kekurangan.
BACA JUGA:Jika Mimpi Memiliki Makna Tertentu, Ini Cirinya
5. Sabtu Kliwon
Weton ini neptunya 17, terdiri Sabtu 9 dan Kliwon 8. Sabtu Kliwon di bawah naungan satria wibawa (dihormati dan mendapat kemulyaan) wurung geni (celaka).
- Usia 19-24 tahun : mengalami kesuksesan. Maka, manfaatkan usia ini sebaik-baiknya.
- Usia 25-30 tahun : ini mengalami peurunan drastis, bisa jadi muncul wurung geni, pergaulan salah. Di usia ini, berhati hati. Bisa juga salah memilih pasangan.
- Usia 31-36 tahun : mengalami sedikit peningkatan. Kebutuhan hidup tercover dengan baik. Ini berlangsung samapi usia 37-42 tahun.
- Usia 43-48 tahun : kalian menemukan kesuksesan kembali, ada kesempatan untuk jaya lagi. Semua yang kamu inginkan akan mudah tercapai.
- Usia 49-54 tahun : mengalai penurunan tidak terlalu tajam, masih dalam keadaan bagus. Kebutuhan masih bisa tercover dengan baik.
- Usia 55-60 tahun : mengalami penurunan lagi, drastis. Sama seperti kejadia usia 25-30. Bisa dibilang usia tua Sabtu Kliwon kurang baik.
Meski demikian, Primbon Jawa hanyalan ilmu titen yang bisa saja benar atau salah. Untuk itu, hal ini jangan dijadikan patokan, namun dijadikan sebagai pepeling atau motivasi ke depannya. (**)