Seperti yang disampaikan salah satu aktivis pemuda Lebong, Sukamdani SPdi. Dirinya meminta agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit anggaran pembangunan dan pemeliharaan jalan di Kabupaten Lebong yang dinilai dikerjakan asal-asalan tersebut. Desakan itu dilontarkan menyusul banyaknya ruas jalan di wilayah tersebut yang mengalami kerusakan parah serta perbaikan yang terkesan asal-asalan.
Bahkan ada beberapa ruas jalan yang baru selesai dihotmix namun hanya hitungan 2 bulan jalan tersebut sudah rusak kembali. \"Sebagai warga Lebong, kami minta pihak terkait untuk melakukan audit terhadap besaran dan penggunaan anggaran untuk pemeliharaan ruas jalan yang ada di Lebong ini. Karena, sejauh ini cukup banyak ruas jalan yang rusak setelah 2 bulan diperbaiki, seperti jalan di samping rumah dinas bupati,\" ungkap Sukamdani.
Dia khawatir anggaran perbaikan dan pemeliharaan ruas jalan tersebut justru dijadikan ajang untuk memperkaya diri sendiri oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di Dinas Pekerjaan Umum (PU) tersebut. \"Belakangan ini saya juga banyak mendapatkan laporan dari warga yang menilai bahwa jalan hotmix yang dibangun tahun 2012 kemarin terkesan asal-asalan, jadi kita sangat berharap pihak BPK ataupun BPKP bisa mengaudit pembangunan tersebut, agar kita bisa tahu ap[akah ada indikasi pengurangan volume atau mark up. Tentunya kalau sudah diaudit semuanya kaan terlihat,\" kata Sukamdani.(777)