BENGKULU, BE- Ratusan guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) dan Raudhatul Athfal se-Kota Bengkulu mendapat pelatihan peningkatan kompetensi dari produsen alat tulis terkemuka di dunia Faber Castell.
Pelatihan tersebut merupakan agenda tahunan PT Faber Castel guna mendorong guru kreatif dan membangun Kreatifitas Siswa Diusia Dini. Kegiatannya dikemas melalui workshop guru, dengan mengangkat tema "Yuk Ajak Anak Bercerita Sejak Dini". Acara itu digelar di salah satu hotel di kota Bengkulu, Kamis (9/3).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu diwakili Pengawas Paud, Ema H, menyambut baik sekaligus mengapresiasi kegiatan yang digagas PT Faber-Castell, karena mendorong para guru Paud dalam meningkatan inovasi dan kreatifitas. Seiring dengan program merdeka belajar membebaskan para guru untuk menciptakan inovasi baru. Kolaborasi ini bisa memberikan sumbangsih pada guru dalam peningkatan kompetensi guru khususnya dalam peningkatan literasi
"Guru sebagai tenaga pendidik dapat mengolah karsa anak yang dibimbing dan dilatih, maka siswa lebih lentur dan kreatif. Dengan begitu, bakat anak semakin terasah dan siswa bisa mengekspresikan diri," ucap Ema.
Ema juga mengharapkan, kegiatan ini berkelanjutan. Pasalnya melalui pelatihan ini para guru tidak hanya pandai bercerita, guru juga dapat diajarkan bagaimana teknik dalam menggambar. Dengan begitu guru tidak hanya mampu memberikan literasi dalam bercerita, juga mampu literasi dalam gambar.
"Harapannya para guru diberikan bagaimana teknik menggambar dasar. Ini penting untuk memicu kemampuan dalam menggambar apapun," ucapnya.
Salah satu peserta yang juga guru Paud, Niza Putri Junita SPd mengaku, sangat bersyukur menjadi bagian peserta workshop dari PT Fasber Castell. Selain mendapatkan tambahan ilmu juga mengetahui ragam produk dari PT Faber Castell yang memiliki tingkat keamanan dalam segi kesehatan bagi anak Paud.
"Dijenjang Paud tidak lepas dari pembelajaran mewarnai dan pewarna ini kerap dimasukkan kedalam mulut oleh anak-anak. Maka pemilihan produk aman tentu diperlukan, agar tidak membahayakan kesehatan anak didik, " katanya.
Sementara itu, Diretur Faber Castell Sumbagsel, Erwin Surya didampingi Promosion Coordinator Faber Castell Sumbagsel, Syapridah menuturkan, pelatihan yang melibatkan para guru ini bagian dari CSR yang dikeluarkan PT Faber Castell setiap tahunnya. Kegiatan ini didasari dengan kreativitas, membuat manusia lebih produktif, dan meningkatkan kualitas hidup serta bisa mempermudah mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan Salah satu cara untuk membangun kreativitas adalah melalui kegiatan berkesenian. Untuk itu Faber-Castell mendorong tumbuhnya generasi kreatif di Indonesia melalui kampanye #Art4All. #Art4All dimana seni dapat dinikmati oleh semua jenis umur tanpa batasan, dan salah satu bentuk program #Art4All adalah melalui kegiatan workshop guru.
"Dalam workshop tersebut para guru nantinya diajak untuk lebih kreatif dalam berkreasi menggunakan produk-produk Faber-Castell dengan mengusung tema keberlangsungan (sustainability) khususnya cinta lingkungan," ungkapnya.
Hal ini penting, karena Faber-Castell memiliki komitmen sangat luas atas keberlangsungan khususnya isu lingkungan. Dengan diangkatnya tema ini dapat menjadi media komunikasi yang pada ujungnya dapat juga di salurkan kepada peserta didik.
''Keperdulian Faber-Castell atas lingkungan sudah lama menjadi sejarah panjang perusahaan. Dengan mengelola hutan lestari yang menjadi sumber bahan baku kami di Prata-Brasil sejak 1980. Hutan sekitar 10.000 hektar (100 km²) tersebut tidak hanya menjadi sumber bahan baku, namun juga merupakan tempat berlindung bagi ratusan hewan dan tumbuhan langka,'' imbuhnya.
Selanjutnya, Faber-Castell juga berperan dalam mendorong guru lebih kreatif. Dengan banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari berkesenian menginspirasi Faber-Castell untuk mengajak Bapak/Ibu pengajar khususnya di wilayah Sumatera Selatan ikut terlibat dalam workshop guru yang diadakan di sejumlah kota.
"Untuk wilayah Sumatera Selatan, kegiatan workshop guru dilaksanakan di 4 kota, diawali dari Palembang, berlanjut ke Bengkulu (9/3) dan kemudian akan digelar di Jambi (11/3), kemudian ditutup di Pangkal Pinang (1/3). Para guru diajarkan teknik menggambar dengan menghadirkan pemateri Creative Development Faber-Castell, Rizal Trisusanto," bebernya.
Diharapkan, melalui workshop tersebut peran guru menjadi sangat penting dalam mendorong kreativitas anak. Terlebih keseharian anak lebih banyak dihabiskan dalam lingkup lingkungan pendidikan dan guru merupakan garda terdepan dalam pendidikan. Oleh karena itu, Faber-Castell mendorong keterlibatan guru untuk lebih kreatif sehingga hal tersebut pada akhirnya bisa disalurkan kepada murid,'' tutupnya. (247)