BENGKULUEKSPRESS.COM - Sejak 30 Agustus 2022 lalu, jembatan gantung Desa Tanjung Karet Kecamatan Air Besi Kabupaten Bengkulu Utara (BU) kondisinya sangat memperihatinkan.
Jembatan gantung yang merupakan akses sentral masyarakat Desa Tanjung Karet ini sebagai akses mobilitas ke perkebunan warga ini pun sejak bencana alam banjir yang terjadi tahun lalu te sebut tak kunjung diperbaiki.
Kepala Desa (Kades) Tanjung Karet, Sarkawi, meminta agar jembatan gantung didesanya dibangun secara permanen oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) BU. Sehingga bisa digunakan kembali oleh warganya untuk akses lalu lintas menuju perkebunan milik warga.
"Atas nama kepala desa saya, sangat mengharapkan betul jembatan gantung ini dapat diperbaiki secara permanen," ujarnya.
Dijelaskannya, selama ini jembatan tersebut merupakan akses warganya menuju ke perkebunan, karena menurutnya hampir 80 persen warga dari 280 kepala keluarga yang ada di Desa Tanjung Karet merupakan petani sawit dan karet.
"Dengan kerusakan terjadi selama ini warga kami bila ingin ke kebun terpaksa melewati sungai yang panjang kurang lebih 15 meter tersebut. Bila saat panen warga terpaksa memikul hasil perkebunan, jika karet warga terpaksa membuat rakit untuk mengangkut hasil kebunnya tersebut. Jadi kami harap hal ini dapat ditindaklanjuti oleh Pemkab BU," pungkasnya.(127).