Junaidi Jangan Lupa Sejarah

Sabtu 09-03-2013,14:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU,BE - Menolak rekomendasi Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dilakukan Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah dianggap sebagai tindakan yang blunder. Ini hanya akan melahirkan jarak antara Junaidi dan SBY, yang dianggap menentang kebijakan partainya. Terlebih, DPP PAN mendukung kebijakan SBY merekomendasikan tiga nama cawagub yaitu Dian Syahroza, Sultan B Najamudin dan Edison Simbolon.

\"Saya jamin tidak akan berubah rekomendasi itu. SBY mengeluarkan kebijakan sudah melalui rapat dan kajian-kajian,\" ujar Ketua DPD Demokrat Edison Simbolon, saat ditemui di kantor salah satu usahanya.

Junaidi sebelumnya mengungkapkan akan menemui SBY, meminta agar memproses ulang penjaringan cawagub. Karena, dia selaku gubernur tidak dilibatkan. Padahal telah menyiapkan kriteria khusus cawagub yang akan mendampinginya. \"Saya punya kriteria. Kenapa harus dibatasi tiga nama ini. Lalu peran saya apa dalam memilih cawagub ini,\" katanya.

Sebelumnya, sumber BE menyebutkan  jika gubernur mengajukan Kepala Bappeda Provinsi Ir Edy Waluyo SH kepada Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa. Namun, DPP PAN tampanya menolak justru mengintruksikan DPW PAN agar mendukung calon yang direkomendasikan Partai Demokrat.

Pengamat Politik Unib Drs Lamhir Syamsinaga MSi mengatakan dalam menentukan calon wakil gubernur (Cawagub), Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah harus bisa mengingat sejarah perjuangan pada Pilgub 2010 lalu. Junaidi harus bisa melihat siapa yang paling berjasa dalam memenangkan Pilgub, harusnya diakomodir dalam pemilihan cawagub. \"Tiga nama itu siapa yang paling berjasa, sehingga mengantarkannya mejadi wagub,\" ujarnya.

Dia mengatakan dalam perjuangan merebut kemenangan pada Pilgub 2010 lalu, tidak hanya hasil kerja keras semua pihak, juga telah menghabiskan dana yang sangat besar. Selain itu, nyaris mengorbankan nyawa karena kecelakaan saat berjuang pemilu 2010 lalu. \"Dia tidak kerja sendiri, tapi banyak orang yang bekerja yang tidak boleh dilupakan oleh Junaidi,\" katanya.

Lamhir tidak menyebut siapa yang pantas dipilih diantara tiga nama yang diusulkan oleh Demokrat dan PAN, yaitu Dian Syahroza, Sultan B Najamudin dan Edison Simbolon. Namun, dari isyarat pernyataan dosen politik Unib tersebut, Junaidi seharusnya tidak menolak Sultan B Najamudin. Karena, dia adalah adik kandung Agusrin M Najamudin, yang terlibat langsung dalam pemenangan Agusrin-Junaidi pada Pilgub 2010 lalu. \"Gubernur harus istiqomah, pilihlah yang menurutnya terbaik.

Tapi, jangan melupakan sejarah, mana yang paling berjasa di antara tiga nama itu. Siapa yang paling berperan membawanya menjadi gubernur dan wakil gubernur waktu itu,\" katanya.(100)  

Tags :
Kategori :

Terkait