Informasi ini diperoleh dari salah seorang pejabat teras di lingkungan Pemprov Bengkulu. Sehingga, menimbulkan spekulasi jika rencana menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, karena Junaidi ingin mememasukan Edy Waluyo sebagai salah satu calon wagub yang direkomendasikan Dewan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Junaidi tidak menampik, tetapi juga tidak mengakuinya. Dia mengatakan, belum bicara person (nama) soal cawagub. \"Saya baru bicara kriteria-kriteria, tidak bicara person. Kalau kita bicara kriteria, misalnya tinggi 150 cm, jadi yang memiliki kriteria (syarat) itu semua boleh mendaftar,\" katanya.
Junaidi menginginkan Partai Demokrat memberikan kesempatan kepada siapapun yang memenuhi kriteria yang diusulkan. Sehingga tidak dibatasi hanya tiga calon yang mendaftar. \"Saya tidak bicara person, tapi kriteria. Kalau tiga nama itu nanti masuk lagi ya silahkan. Tapi jangan dibatasi cuma tiga orang,\" katanya.
Diibaratkan orang yang mau menikah, Junaidi tidak cocok dengan calon yang direkomendasikan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Hal ini ditengarai tidak masuk kriteria yang diinginkan. Sebab, Junaidi merasa rekomendasi tersebut belum mengakomodir kriteria yang diinginkannya. Padahal, yang memenuhi kriterianya sangat banyak. \"Kenapa yang lain tidak bisa masuk. Ibarat yang mau kawin kan saya. Yang mau cari pendampingkan saya. Kalau dulu zaman Siti Nurbaya, ya dijodohkan. Tapi kalau zaman sekarang ya lihat dululah calonnya,\" ujar SBY.
Dia juga mempertanyakan mekanisme penunjukan calon wagub oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat. Karena terkesan membatasi calon-calon yang akan mendaftar. \"Kenapa dibatasi, kenapa yang lain tidak bisa. Apa dasarnya Majelis Pertimbangan Partai Demokrat memilih itu. Yang mau menikah kan saya. Harusnya yang memenuhi kriteria boleh mencalon semua,\" katanya.
Saat ditanya, kenapa kriteria tersebut terkesan terlambat diajukan? Dia kembali menjelaskan jika, sebelumnya telah bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Mantan gubernur Sumatera Barat itu menyarankan agar Junaidi setelah dilantik untuk menemui Presiden membicarakan program, sekaligus menyerahkan kriteria Cawagub. Melalui Kepala Biro Administrasi pemerintahan Setda Pemprov, gubernur menyurati presiden untuk menghadap.
Melalui SMS, surat tersebut dibalas jadwal pertemuan dengan presiden pada 14 Februari. \"Tapi, tanggal 14 Februari belum tiba, saya tiga nama sudah turun. Jadi, tidak ada peran saya dalam menentukan cawagub. Saya masih ingin tetap ketemu dengan presiden, selain membicarakan kriteria perwaguban, juga program-program,\" katanya.