M. Arif Rahman Hakim, Ph.D, Doktor Termuda UINFAS, Raih Gelar Master Trainer RELO Kedubes AS    

Rabu 18-05-2022,15:55 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Seorang doktor termuda di Universitas Islam Negeri Fatmawati Soerkarno (UINFAS) Bengkulu, M. Arif Rahman Hakim, Ph.D meraih gelar prestasi sebagai Master Trainer RELO Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk program English Language Teacher Training untuk masa kerja pada Mei 2022- Mei 2023. Master trainier itu sendiri adalah seseorang yang dinilai ahli dan praktisi di bidang keguruan yang telah dikenal keunggulannya dalam pelatihan serta pengajaran. Sehingga setelah megikuti proses yang cukup panjang ia dinobatkan sebagai Master Trainer Namun, ada hal menarik disini yaitu, Arif Rahman mengaku keikutsertaan ia sebagai peserta bukan semata-mata karna mendaftarkan diri, tetapi ia mendapatkan undangan oleh Regional English Languages Office (RELO) Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk mengisi formulir dan mengikuti tes. \"Untuk menjadi Master Trainer ini proses nya Sir diundang secara resmi melalui email oleh RELO kedutaan besar Amerika Serikat baru selanjutnya mengikuti prosedur yang ada,\" ujar Arif Rahman Hakim, kepada bengkuluekspress.com, Selasa (17/5). Meski mendapat undangan secara resmi, M. Arif Rahman Hakim mengaku juga sedikit kaget karena ia juga baru tahu bahwa syarat untuk menjadi Master Trainer minimal harus memiliki gelar Doktor (S3) di bidang pendidikam Bahasa Inggris dan bahkan diantara kompetitor lain itu terdapat juga profesor. \"Hal ini membuat Sir merasa agak worried karena merasa belum ada apa-apa nya dibandingkan dengan para akademisi yang lain,\" ujar Arif Rahman yang juga dosen Bahasa Inggris di UINFAS Bengkulu. Kurang lebih terdapat 50 kandidat Master Trainer, namun yang terpilih se-Indonesia hanya 14 orang saja, salah satunya M Arif Rahman Hakim. Menurut alumni S3 Universitas  Sains Malaysia ini, kendala utama yang ia dapati selama melewati proses tersebut yaitu waktu yang sangat padat. Mengingat ia juga saat ini sebagai akademisi universitas yang harus melakukan proses tri dharma tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdi masyarakat. Hingga saat ini, tak disangka-sangka yang dulu ketika di Madrasah Tsanawiyah (MTs) pernah tidak lulus Ujian Nasional (UN) di mata pelajaran bahasa Inggris. Akan tetapi itu tidak menjadi kan ia putus asa justru ia bangkit semangat dan sudah menerbitkan empat puluh lima karya ilmiah yang terbit dalam bentuk artikel, jurnal ilmiah, buku, book chapter proceeding. Selain itu, ia juga memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Terlepas dari proses panjang yang lewati tentu tidak bisa dipungkiri bahwa ada dukungan dari keluarga yang mana saat ini ia juga telah seorang istri bernama Ade Riska Nur Astari, S.Si dan dikaruniai dua anak perempuan bernama Nafla Qatrunnada Elsiradj dan Nayyara Mufidah Elsiradj. Untuk diketahui, M. Arif Rahman Hakim, M.Pd., Ph.D merupakan dosen tetap di program sarjana dan Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu sejak tahun 2014 dan saat ini diamanahkan sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Karir atau Cereer Development Centre (CDC) UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Sejak awal tahun 2021 hingga sekarang, Arif juga dipercaya sebagai ketua senat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syari’ah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu. Sejak tahun 2016 hingga saat ini, ia aktif melaksanakan kolaborasi dalam bentuk pengajaran dan juga penelitian dengan beberapa kolega akademisi dari Amerika Serikat, Inggris, Malaysia, Pakistan, Nigeria, Turki, India, dan beberapa negara lainnya.. Topik penelitian yang menjadi keahliannya meliputi bidang EFL speaking, model dan strategi pengajaran Bahasa Inggris, dan penelitian pengembangan dibidang pendidikan. Pada Desember 2021, ia juga dipercaya sebagai Project manager sekaligus Tutor pada program Persiapan studi Lanjut luar negeri beasiswa 5000 Doktor PTP UINFAS Bengkulu yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.Saati ini Arif juga merupakan reviewer nasional untuk penelitian, pengabdian pada masyarakat dan publikasi ilmiah (Litapdimas) Kementerian Agama RI dan juga Master Trainer pada program English Language Teacher Training (ELLT) yang di biayai oleh Regional English Language Office (RELO) Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta Indonesia. Dalam hal produktifitas di bidang akademik, diumurnya yang saat ini menginjak 32 tahun, Arif telah beberapa kali mempresentasikan hasil penelitiannya di berbagai acara konferensi maupun lokakarya ilmiah bergengsi di Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapore, Kamboja, Jepang, India, Australia, Dubai (Uni Emirat Arab) dan ia juga tercatat telah menerbitkan 45 karya ilmiah baik itu dalam bentuk buku, artikel jurnal, prosiding maupun bab buku. Beberapa dari karyanya juga telah diterbitkan di penerbit bereputasi dunia seperti The Asia TEFL Journal, Universal Journal of Educational Research, Routledge Publisher (Taylor and Francis), Springer publisher dan beberapa penerbit bereputasi dunia lainnya. Beberapa penghargaan dibidang akademik telah ia raih diantaranya sebagai satu- satunya mahasiswa pascasarjana asal Indonesia yang menerima penghargaan Publication Award 2018 dari wakil rektor dan dekan Universiti Sains Malaysia, rekognisi akademik oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Universiti Sains Malaysia tahun 2020, Nominasi Pemenang Anugerah ASN Kementerian PAN RB tahun 2020 kategori the Future Leader dan the best Position and Delegate Award pada Euroweek International United Nations di Polandia tahun 2020. Selain didunia akademik, Arif juga aktif diberbagai organisasi dan komunitas seperti Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia, Gerakan Pemuda Ansor Malaysia, Pertubuhan Masyarakat Indonesia (PERMAI) Penang Malaysia, Asosiasi Dosen Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai pengurus pusat bidang publikasi dan media, Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), ASIA TEFL Member serta masih banyak lagi. Ia juga merupakan sebagai pembina Forum mahasiswa Bengkulu mendunia yang merupakan forum mahasiswa asal Bengkulu yang berkuliah di luar Indonesia. Hingga saat ini, ia seringkali diundang sebagai pembicara, mentor, juri dan trainer pada pada kegiatan tingkat regional, nasional maupun internasional dengan berbagai tema terutama terkait dengan akademik.(CW1/CITRA)  

Tags :
Kategori :

Terkait