Oleh: Lisa Adhrianti-
(Akademisi Komunikasi UNIB dan Pengurus ICMI Bengkulu)
KEMANAKAH riak laju wonderful Bengkulu? gaung kata-kata ini dikumandangkan dengan mencamtumkan tahun 2020. Sekarang kita sudah berada di 2022. Artinya dua tahun sudah seharusnya makna wonderful itu dirasakan masyarakat Bengkulu. Berdasarkan data BPS per Maret 2021 persentase penduduk miskin naik menjadi 15.22 persen dari kondisi Maret 2020 di angka 15.03 persen. Sementara itu permasalahan lain terkait dengan hakikat wonderful itu apakah sudah dapat dirasakan?
Kata wonderful merujuk kepada arti yang menawan/menakjubkan sehingga membuat orang terkesan dalam melihat dan merasakannya. Wonderful tentu identik dengan kehebatan juga keindahan. Jika ini disematkan kepada Bengkulu maka rasanya dapat disepakati bahwa kehebatan/keindahan itu seharusnya bukan hanya terkait pada kemasan tampilan luar yang tampak seperti alam, pengembangan objek wisata, tata letak dan desain perkotaan, melainkan juga menyangkut kualitas infrastruktur, kemudahan akses dan pelayanan, pertumbuhan ekonomi, stabilitas keamanan dan politik, pemerataan pendidikan dan kesejahteraan serta kesiapsiagaan masyarakat dalam memainkan peran profesional dalam lingkup personal, komunitas dan kelembagaan pada aktivitas komunikasi internal maupun eksternal.
Komunikasi adalah kunci untuk memaknai dan mengemas wonderful Bengkulu. Simbol dan slogan indah tersebut sejatinya harus hidup dalam benak setiap orang yang mengingat Bengkulu. Ini pula yang menjadi filosofi brand/merek wonderful tersebut. Meskipun konsep wonderful ini adalah klaim atas Indonesia secara keseluruhan, penyematan Bengkulu dibelakangnya kemudian menjadi tantangan lebih untuk menonjolkan keindahan dan keunikan Bengkulu. Merek (brand) dapat menjadi alat yang berguna untuk mengamankan keunggulan kompetitif dengan wilayah selain Bengkuku. Artinya Bengkulu harus mampu memunculkan keunikan khas yang sulit untuk ditemukan di luar Bengkulu. Meskipun terdapat hal yang dapat ditirukan melalui proses manufaktur dan desain, namun tidak dapat dengan mudah menyesuaikan kesan yang tinggal lama dipikiran banyak orang. Merek (brand) mempunyai makna psikologis dan simbolis yang istimewa dimata penikmatnya dan selalu berpotensi untuk dipilih dibanding kompetitor lainnya. Merek yang kuat lahir dari presepsi konsumen atas produk yang memiliki keunggulan fungsi (fungsional brand), menimbulkan asosiasi dan citra yang diinginkan konsumen (brand image).
Heggelson dan Suphelen (2004) menjelaskan manfaat lain merek bagi penikmatnya yaitu manfaat simbolis. Manfaat simbolis mengacu kepada dampak psikologis yang akan diperoleh konsumen ketika menggunakan merek tertentu, artinya konsumen akan membawa citra dari pengguna sekaligus dari merek itu sendiri atau dengan kata lain ketika datang pergi dari dan ke Bengkulu orang akan membawa kenangan dan cerita baik yang ditularkan. Branding merupakan keseluruhan proses dalam memilih unsur, nilai hingga janji apa yang dimiliki oleh suatu entitas (produk, jasa, perusahaan, dan sebagainya). Branding adalah proses disiplin yang digunakan untuk membangun kesadaran dan memperluas loyalitas pelanggan. Branding juga tentang merebut setiap kesempatan untuk mengekspresikan mengapa orang harus memilih salah satu merek atas merek yang lain.
Jika merek Bengkulu adalah wonderful maka harus dimunculkan entitas khusus mengenai apa yang indah dan hebat dari Bengkulu yang tidak mudah didapat di daerah lain, sehingga orang harus datang ke Bengkulu jika ingin mendapatkan atau merasakannya. Konsep model Tourist Destinatination Branding dari Iliachenko (2005) dapat dirujuk sebagai tahap awal untuk mulai menggiring riak laju wonderful Bengkulu. Model ini memiliki tiga dimensi yang ditawarkan sebagai sinergitas yang dapat memetakan apa saja yang harus dikemas Bengkulu dalam rangka wonderful tersebut. Pertama, adalah cultural dimensions yang terkait dengan budaya lokal, bahasa, identitas, tradisi umum dan spesifik yang dimiliki. Dalam aspek ini Bengkulu harus memilih sesuatu yang paling dapat ditonjolkan sebagai dimensi kultural, misalnya dengan menjadikan simbol-simbol budaya Bengkulu tersebar dimanapun dan kapanpun. Bengkulu memiliki tradisi yang tidak ada didaerah lain seperti Tabot, Neron, Besurek, dan Dol yang sebenarnya dapat dikemas melalui berbagai desain, platfform dan atraksi yang sederhana, menarik dan mudah untuk dinikmati bagi sesiapa yang datang dan ada di Bengkulu.
Kedua, adalah nature dimensions yang meliputi lokasi geografis, iklim, tata kota. Dalam aspek ini menarik untuk menonjolkan Bengkulu sebagai destinasi yang mampu menawarkan keanekaragaman kompleksitas alam yang terdiri dari pantai, lautan, hutan, flora, perkebunan, pegunungan yang memiliki akses atau kemudahan jangkauan dan menawarkan sensasi keunikan di setiap destinasi tersebut. Sebagai contoh untuk menikmati flora khas Bunga Raflesia Bengkulu pengunjung sebaiknya tidak hanya disuguhkan bentuk tampilan bunga yang indah ketika sedang mekar, namun tersedia pula ruang singgah untuk dapat menikmati sejarah bunga Raflesia secara visual sehingga muatan nilai edukasipun tercipta. Problem kemasan lokasi memerlukan penataan lebih serius ke depan. Menghadirkan konsep laboratorim Raflesia dirasa memiliki nilai jual bagi komoditas lokal maupun luar Bengkulu.
Ketiga, adalah historical dimensions yang meliputi sejarah dan pengembangan wilayah serta pengaruh yang berperan dalam aspek sejarah tersebut. Kita mengetahui bahwa Bengkulu memiliki riwayat sejarah lokal, nasional maupun internasional yang dapat menjadi modal bagi tawaran destinasi. Konsep edukasi historis melalui virtual tour perlu digalakkan untuk membuat orang-orang merindukan mempelajarinya langsung di Bengkulu dan membawanya pulang sebagai bahan cerita yang menarik untuk dibagikan. Edukasi historis melalui digitalisasi dengan aktiviasi di media sosial adalah hal yang mudah dan cepat dilakukan saat ini. Pemerintah Daerah perlu memikirkan untuk bisa rutin memfasilitasi virtual tour edukasi historis dalam jadwal kegiatan yang mengundang pihak luar misalnya.
Banyak hal yang dapat mulai dilakukan untuk menggiring riak laju wonderful Bengkulu secara konsisten sebagai upaya menemukan identitas brand/merek wonderful Bengkulu yang sesungguhnya. Tentu hal ini memerlukan komitmen dari berbagai pihak yang berperan sebagai penentu kebijakan. Semoga kita bisa! (*)