BENGKULU-BE, Pertamina Bengkulu mengklaim bahwa antrian BBM jenis Solar akan terus terjadi hingga berlakunya Peraturan Menteri ESDM Nomor 01 Tahun 2013. Antrian Solar terjadi akibat pengendalian suplai BBM Solar non-Subsidi ke SPBU. “Hal itu terus kami lakukan hingga mereka (truk Batubara – red) mau menggunakan solar non-subsidi atau Pertamina DEX,” ungkap Misbah Bukhari selaku Sales Representatif Pertamina Bengkulu
Pihaknya mengakui persediaan solar lebih dari cukup. Saat ini tersedia 250 ribu kiloliter, cukup untuk memasok kebutuhan solar Bengkulu hingga 15 hari ke depan. “Tidak ada hambatan suplai minyak dari Pusat. Yang ada kami mengendalikan suplai solar ke SPBU,” ungkap Misbah Bukhari kepada bengkuluekspress.com saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (05/03/2013).
Sebelumnya Pertamina mensuplai solar ke SPBU tak terbatas. 16 ton hingga 24 ton per hari. Namun, saat ini Pertamina hanya mensuplai solar ke SPBU hanya 8 ton atau 8 ribu liter per hari. Pengendalian solar diberlakukan terhadap SPBU yang terlintasi truk Batubara. “SPBU dari lokasi pertambangan hingga ke Pelabuhan Pulau Baai mendapat perlakuan 8 ribu liter per hari,” tegas Misbah Bukhari.
Sementara itu, semenjak diterbitkannya Permen ESDM Nomor 1 Tahun 2013 hingga sekarang. Pertamina Bengkulu telah mensuplai solar non-subsidi sebanyak 16 ton (16 ribu liter). “Saat ini baru 2 ton yang sudah terpakai, selebihnya belum tersentuh sama sekali,” ungkap Misbah
Hal tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan solar non-Subsidi di Bengkulu selama ini belum terimplementasikan di lapangan. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada Pemerintah Daerah dan pihak terkait agar secepatnya memberlakukan Permen tersebut.
Perlu diketahui, SPBU berkenan melakukan Permen tersebut, jika terdapat stiker pada truk Batubara. Sedang saat ini, beberapa SPBU mengaku belum pernah melihat truk Batubara berstiker mengisi solar non-Subsidi. “Beberapa kali kami pernah melihat bekas tempelan stiker di truk Batubara,” Ungkap Denny selaku Manajer Perminyakan SPBU Pagar Dewa.(mg3)