PINO RAYA, BE - Obyek wisata baru Hang di kawasan Pantai Sekunyit, Pino Raya, Bengkulu Selatan, yang
saat ini selalu ramai dikunjungi menuai protes. Karena, di lokasi tersebut ada patung untuk berselfie
ria diduga patung Dajjal, Raja Firaun dan wanita seksi.
\"Setibanya di tempat obyek wisata itu, seolah-olah ayo foto bersama Fir\'aun,\" kata Salah Seorang Tokoh
Masyarakat BS Fikri Senada pada BE.
Foto patung wanita dan patung diduga Firaun itu tersebar dalam fostingan media sosial salah seorang
warga Bengkulu Selatan (BS) yang baru pulang dari perantauan.
Dikatakan Fikri, pada obyek wisata tersebut terdapat tempat selfie yang mirip dengan bangunan atau
patung seperti pada jaman Raja Namrud, ada juga mirip dengan patung Raja Fir’aun dan Bala Tentara
Perangnya. Kemudian, ada juga patung seperti menara segitiga dengan lukisan bermacam simbol. Ada yang
aneh dengan simbol mata satu, seperti mirip mata Dajjal. Tidak hanya itu, ada juga patung perempuan
berpakaian minim. Hal tersebut dinilai bertentangan dengan norma agama. Terlebih lagi di BS mayoritas
penduduknya beragama Islam.
\"Kami mendukung banyak dibangun obyek wisata di BS, namun jangan sampai mempertontonkan hal tidak baik
seperti itu,\" ujarnya.
Oleh karena itu, Fikri Senada memprakarsai gerakan moral meminta MUI Bengkulu Selatan mewakili umat
Islam daerah ini mempertanyakan secara tegas kepada Pemda BS, perihal pembangunan tempat wisata ini.
Menolak keras pemasangan simbol yang bertentangan dengan ajaran agama tertentu, terutama agama Islam.
Juga meminta kepada pemda BS untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat BS soal Ijin Pembangunan,
legalitas kepemilikan lahan bibir pantai, AMDAL, serta ijin peruntukan lokasi tersebut.
Dirinya juga meminta Kepada ketua MUI BS untuk turun tangan dan proaktif atas penolakan konsep pembangunan tempat wisata ini, karena terdapat bangunan dan simbol bertentangan dengan ajaran Islam. Dirinya juga mengaku dalam waktu dekat akan membuat PETISI PENOLAKAN yang akan ditanda tangani warga masyarakat Bkl Selatan (bagi yang setuju) sebagai bentuk penolakan secara nyata atas konsep pembangunan Wisata Alam Sekunyit ini.
Selain itu, dia juga mengimbau dan memohon kepada adiak sanak warga BS tetap
menjaga ketertiban umum dan kenyamanan ditengah masyarakat. Jangan mudah terhasut atau terprovokasi,
tidak melakukan tindakan melawan hukum dan norma adat.
\"Saya harap Pemda BS dan MUI BS dapat segera menindaklanjuti masalah inj,\" harap Fikri.
Saat dikonfirmasi pemilik lokasi obyek wisata alam sekunyit tersebut, Ahua, warga BS keturunan
Tionghoa, belum berhasil dihubungi, sehingga belum didapat konfirmasi alasan yang melatarbelakangi
pembuatan patung tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Bengkulu Selatan (BS) Drs H Yulian Fauzi MAP saat dikonfirmasi mengaku hingga
saat ini belum mengeluarkan rekomendasi perizinan lokasi wisata itu. Sebab, masih ada persyaratan yg
belum terpenuhi. Hanya saja dirinya tidak menyebutkan persyaratan apa yang belum terpenuhi tersebut.
Dikatakannya, kewenangan dinas pariwisata hanya sebatas memberikan rekomendasi. Sedangkan, kewenangan
yang mengeluarkan izin Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu pintu (DPM-PTSP) BS.
Terkait adanya polemik dan masukan masyarakat terhadap obyek wisata alam sekunyit tersebut, dirinya
mengaku hal tersebut kewenangan Pemda BS, membahasnya bersama Instansi terkait.
\"Tugas kami hanya memberikan masukan dan kajian saja, untuk perizinan kewenangan DPM PTSP dan terkait
polemik tersebut itu kewenangan Pemda,\" ujar Yulian singkat. (369)