Beruntung nyawa kedua remaja yang dituduh akan melakukan perampokan tersebut masih bisa selamat, setelah pemerintah desa setempat yang mengetahui kejadian tersebut segera mengamankan remaja tersebut ke Mapolsek Curup.
Beberapa sumber di lokasi kejadian menerangkan, kronologis amuk massa bermula saat warga melihat gelagat mencurigakan dari kedua pemuda tersebut, dimana sebelum kejadian FC dan RC melintas di Desa Sumber Bening. Kecurigaan warga tampak ketika kedua pemuda ini sedang mengiringi sebuah kendaraan bermotor.
Berupaya mencari kejelasan, warga mencoba memberhentikan motor yang ditunggangi FC dan RC. Entah kenapa, saat dihentikan warga, FC dan RC langsung kalang kabut. Seketika, RC yang mengemudikan motor langsung tancap gas hingga menimbulkan kecurigaan warga.
Warga berbondong-bondong mengejar, hingga akhirnya warga mendapati kedua pemuda ini di Desa Karang Jaya. Warga langsung melakukan menggeledah dan menemukan sebilah pisau di dalam bagasi motor kedua remaja tersebut.
Sontak warga yang geram dengan sikap FC dan RC yang mencurigakan, ditambah rasa kesal warga atas peristiwa perampokan yang kerap terjadi di lintas Curup-Lubuklingga langsung menyulut emosi warga hingga melancarkan sejumlah pukulan kepada kedua remaja malang tersebut.
Terkait insiden tersebut, Kapolres Rejang Lebong (RL), AKBP. Edi Suroso, SH melalui Kapolsek Curup, Iptu. Andika Rama menegaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait status kedua remaja putus sekolah tersebut.
Hanya saja, berdasarkan keterangan warga, sempat terjadi kejar-kejaran sebelum akhirnya FC dan RC yang menunggangi motor terkepung. “Saat ini keduanya sudah kami amankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Andika.
Walaupun belum menetapkan status pidana terhadap FC dan RC, Andika mengaku dari sejumlah barang yang ikut diamankan cukup mencurigakan. Petugas mengamankan 1 unit motor Honda Beat yang digunakan FC dan RC. Setelah diperiksa, motor tersebut sudah tidak ada nomor mesinnya. Selain itu, dari barang-barang milik FC dan RC yang diamankan, juga didapati sejumlah KTP dan tanda pengenal lainnya yang bukan atas nama kedua pemuda ini. “Ditambah lagi ditemukan sebilah pisau dari kedua pemuda ini.
Kami masih berupaya mendalami latar belakang mereka. Kalau melihat barang-barang yang kita amankan, memang ada dugaan mereka ini terlibat pidana. Kami berharap warga yang merasa dirugikan atau pernah dirugikan, agar melapor ke kami,” kata Andika.
Pantauan wartawan, hingga malam kemarin sejumlah warga dan kepala desa di Selupu Rejang masih dimintai keterangan mengenai aksi massa tersebut. Sementara, FC dan RC terus merintih menahan sakit di ruang tahanan Polsek Curup akibat sejumlah lebam dan robek di tubuh setelah jadi amukan warga. (999)