TAIS, bengkuluekspress.com - Setelah mengakhiri aksi demo di kantor bupati, DPRD dan Gedung Daerah beberapa pekan lalu, kini persoalan tiga desa yakni desa Ujung Padang, Padang Kelapo dan Gunung Kembang Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) ternyata belum selesai. Polemik pemberhentian perangkat di tiga desa ini masih saja terjadi. Terbaru, perangkat di tiga desa ini masih dualisme. Dimana, perangkat desa lama tetap bekerja sesuai dengan kesepakatan akhir pada aksi demo, sementara perangkat desa baru tetap ngantor karena sudah dilantik oleh kepala desa.
\"Belum ada kesepakatan berkaitan dengan ADD. Mereka masih belum setuju disalurkan kepada perangkat desa yang sah. Mereka masih mempersoalkan itu,\" kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Seluma, Mirin Ajib SH MH, kemarin.
Dijelaskan, Pemda Seluma juga belum merealisasikan Anggaran Dana Desa (ADD) untuk pembayaran gaji Kades dan perangkat ditiga desa ini. Termasuk, Alokasi Dana Desa(ADD) belum di kucurkan lantaran masih terjadinya dualisme perangkat desa. Mengingat hal tersebut merupakan hak Kades dan perangkat desa, maka pemerintah daerah menyarankan agar antara kades dan dualisme perangkat ini melakukan musyawarah untuk mendapatkan jalan terbaik agar polemik ini segera diakhiri.
\"Selama masih dualisme kepemimpinan ini kita belum bisa mencairkannya. Mereka menginginkan mereka sendiri yang menyelesaikan. Tapi kita ingin yang menerima itu yang diakui secara hukum. Agar tidak menjadi permasalahan dikemudian hari,\" tandas Mirin.
Sementara itu, untuk ADD tahap pertama tiga desa tersebut sebesar Rp 349 juta untuk pembayaran honor dan gaji perangkat desa rencananya akan segera dibayarkan. Namun, karena polemik tiga desa ini belum selesai. Sehingga, Pemda Seluma belum merealisasikan ADD tiga desa tersebut. Sementara itu, untuk Dana Desa (DD) memang sebelumnya tidak ada penundaan. Karena memang tidak boleh dilakukan penundaan, sebab DD bersumber dari APBN untuk pembangunan infrastruktur di desa. (jef)