Berpikir dan berbuat itu ternyata sulit. Yang mudah itu, (kalau kata orang Bengkulu,red) “ngecek ajo, cuma modal muncung”Kondisi yang sama dialami pemimpin daerah. Berbuat begini dibully, begitu dibully salah semua. Dan ternyata sulit jadi pemimpin di musim bencana seperti wabah corona sekarang ini. Pak Gubernur, Pak Walikota, Pak Bupati, apapun yang bapak buat pasti akan dibully orang-orang, terutama lawan politik bapak. Anda gunakan anggaran untuk memerangi Covid-19, disalahkan. Tidak menggunakan anggaran, disalahkan. Anda bijak, salah. Anda bergerak cepat, salah. Anda grasa-grusu, lebih salah lagi. Jadi sudahlah.. Abaikan saja.. Berbuatlah. Apapun yang Anda anggap baik. Kami yakin bapak akan berbuat yang terbaik untuk negeri ini. Untuk kami rakyat disini. Suruh stoplah orang-orang suruhan Anda untuk saling bully. Sungguh itu tidak ada gunanya untuk rakyat. Berbuatlah apapun asal dalam koridor TAAT HUKUM. Niat yang baik pasti tidak akan melanggar aturan hukum. Semua anggaran akan dialihkan untuk perang melawan corona, itu baik. Tapi kalau di dalamnya terkandung niat untuk korupsi, ya sudah Anda akan celaka. CELAKA. APH akan mengincarmu dan neraka menunggumu. Eitss.. satu lagi.. jangan memanfaatkan musibah untuk kepentingan pribadi, pencitraan sesaat. Rakyat sudah tidak bodoh. (**) *penulis adalah Dirut Utama RB Media Group
Sulitnya Pemimpin Dimasa Bencana
Kamis 02-04-2020,17:21 WIB
Oleh: Rajman Azhar
Kategori :