BENTENG, Bengkulu Ekspress - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) menggelar dialog kebangsaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat di Aula Maroba, Desa Ujung Karang, Kecamatan Karang Tinggi, senin (23/2).
Tujuan utama kegiatan tersebut adalah mengajak masyarakat untuk kompak menolak paham radikal yang dapat merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Acara dibuka langsung oleh Kepala Badan Kesbangpol Benteng, Eka Nurmeini SPd MSi. Beberapa narasumber berkompeten diundang, yaitu Kapolres Benteng AKBP Andjas Adipermana SIK MH, Dandim 0407 Kota Bengkulu Letkol Inf. Uchi Cambayong SIP, Ketua MUI Benteng, Tarmizi.
Peserta yang diundang meliputi, pengurus pondok pesantren, tokoh masyarakat, Camat dan tokoh agama.Melalui kesempatan itu, Eka mengatakan, dialog kebangsaan merupakan agenda rutin setiap tahun.
\"Melalui kesempatan ini, Pemda Benteng melalui Badan Kesbangpol bisa menampung aspirasi dan potensi konflik. Sehingga, bisa menjadi deteksi dini untuk menentukan langkah prefentif yang bisa diambil,\" kata Eka.
Sementara itu, Dandim mengingatkan upaya menangkal gerakan radikal harus dimulai dari lingkungan keluarga. Bahwa, gerakan radikal merupakan gerakan yang menginginkan perubahan dengan cara cepat dan keras.
Bahkan, bersikap anarkis serta ekstrem.Orang tua memiliki peran penting dalam mengawasi aktivitas anak.Jangan sampai, generasi muda terjerumus pada aliran sesat atau gerakan radikal yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
\"Sejauh ini kami belum mendeteksi adanya gerakan radikal di Kabupaten Benteng jangan sampai membuat masyarakat menjadi resah,\" kata Dandim.
Di lingkungan sekolah, kata dia, TNI juga mengerahkan Bhabinsa menjadi Irup setiap upacara di hari Senin. Tujuannya, untuk mengingatkan dan menanamkan nilai-nilai pancasila kepada generasi muda.\"Sosialisasi dan pendidikan bela negara juga harus dilakulan secara rutin. Selain itu, TNI juga akan tetap waspada,\" kata Dandim.(135)