BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu untuk memberantas penyakit masyarakat berupa warung yang diduga menjual tuak di kawasan wisata Pantai Panjang patut diacungi jempol. Pasalnya warung-warung penjual tuak tersebut memang sangat bisa menggangu dan menimbulkan tindakan kriminalitas.
Oleh sebab itu, Pemkot pun sudah memberikan waktu hingga Jumat ini, agar pemilik warung membongkar sendiri warungnya atau Pemkot akan melakukan tindakan tegas yakni pembongkaran paksa.
Terkait hal tersebut langsung disampaikan Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi SE MM, saat melakukan pemantauan kegiatan bersih-bersih pantai panjang beberapa waktu yang lalu bersama kepala OPD terkait.“Kita sudah berikan peringatan pertama, kita berikan lagi peringatan kedua, hingga nanti jika kita berikan peringatan ketiga untuk silahkan membongkar sendiri. Tetapi jika masih juga bandel, maka akan kita bongkar paksa,” kata Dedy, selasa (11/2).
Dedy Wahyudi mengatakan, tindakan ini diambil tidak lain untuk menjadi Kota Bengkulu sebagai kota yang religius dan bahagia sesuai dengan program Walikota Bengkulu, Helmi Hasan SE, tentunya.
\"Apalagi Kota Bengkulu sudah resmi melaunching sebagai kota hadis. Sehingga hal yang berbau perbuatan negatif dan merugikan warga harus kita tertibkan,” tutur Dedy.
Ia pun mengatakan, selain warung penjual tuak, ia juga meminta warung remang-remang agar tidak beroperasi lagi karena hal tersebut berbau maksiat.\"Kita juga minta Warem untuk tidak melakukan kegiatan yang sama lagi, cari usaha lain. Jika masih juga melakukan aktivitas tersebut, akan kita tertibkan juga,\" bebernya.
Ia menjelaskan, program Pemkot ke depan setelah pengolahan pantai panjang ini resmi diambil Kota Bengkulu. Walikota dan dirinya sudah merancang agar pantai panjang ini menjadi lokasi wisata seutuhnya, bukan dijadikan tempat jual tuak atau berdirinya Warem yang berbau maksiat.
\"Pantai Panjang ini merupakan icon dan wisata yang paling dikagumi yang dimiliki Provinsi Bengkulu. Sudah sewajarnya jika buat pantai ini menjadi tempat wisata yang terbaik yang ada di Indonesia. Jangan justru dijadikan tempat yang tidak-tidak atau berbau negatif tentunya,\" tutupnya. (529)