Dinkes Berhasil Tekan Kasus DBD

Rabu 05-02-2020,13:57 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

CURUP, Bengkulu Ekspress - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Syamsir SKM MKM mengaku dalam beberapa tahun terakhir pihaknya berhasil menekan kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong.Hal tersebut terlihat dari jumlah kasus DBD yang setiap tahunnya mengalami penurunan.

\"Alhamdulillah, dalam beberapa tahun ini kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong ini terus turun,\" sampai Syamsir.

Syamsir mencontohkan pada tahun 2018 lalu, berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong mencapai 220 kasus.

Kemudian pada tahun 2019 kemarin Kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong mengalami penurunan yang cukup siginifikan yaitu hanya tinggal 144 kasus.\"Kami berharap tahun ini jumlah kasus DBD kembali menurun bahkan kalau bisa Rejang Lebong benar-benar bersih,\" tambah Syamsir.

Dalam upaya memberantas mata rantai penularan DBD di Kabupaten Rejang Lebong tersebut, Syamsir mengaku dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengumpulkan seluruh RT dan RW atau perwakilannya khususnya yang ada di wilayah Kota Curup.

Karena menurutnya wilayah Kota Curup merupakan wilayah endemis DBD. Sehingga menurutnya penanganan akan dimulai dari kawasan perkotaan Curup.

Lebih lanjut ia menjelaskan, para RT dan RW tersebut nantinya akan diberikan sosialisasi dan ajakan untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan kegiatan bakti sosial membersihkan lingkungan sekitar. \"PSN merupakan salah satu cara yang paling efektif memutus mata rantai penyebaran DBD ini,\" terang Syamsir.

Syamsir, PSN merupakan cara yang paling efektif untuk memberantas DBD terutama saat musim hujan seperti saat ini. Terlebih lagi bila PSN dilaksanakan seminggu sekali sehingga tidak memberikan peluang bagi nyamuk Aedes aegypti sebagai penular DBD untuk berkembang biak.

\"Bila kita sudah rutin melaksanakan PSN setiap minggu dan masih ada kasus DBD, maka dipastikan bahwa kasus tersebut berasal dari luar Rejang Lebong, seperti ada warga kita yang dari bepergian ke luar Rejang Lebong, kemudian didigit nyamuk dan gejalanya baru keluar saat di Rejang Lebong,\" demikian Syamsir.

Di sisi lain, Syamsir juga mengungkapkan selain melaksanakan PSN, penerapan gerakan 3M plus juga masih efektif untuk memutus mata rantai penularan DBD. 3M plus yang ia maksud yaitu menguras bak mandi, menutup tempat air dan mengubur barang bekas, selanjutnya menaburkan bubuk abate hingga menggunakan kelambu saat tidur.(251)

 
Tags :
Kategori :

Terkait