BENGKULU, bengkuluekspress.com - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bengkulu dari sektor retribusi parkir akan dimaksimalkan, salah satu upaya yang dilakukan ialah mengalihkan pengelolaan parkir ke pihak ketiga atau swasta. Hal ini pun mulai diterapkan di zona 6 atau kawasan parkir di sekitaran Pasar Panorama hingga Timur Indah dan Hibrida, terhitung 1 Januari kemarin.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Bengkulu, Hadianto menjelaskan, selain itu pihaknya jua melakukan uji petik secara bertahap di setiap zonasi parkir. Khusus di zona 6 Panorama, pengelolaan telah diserahkan ke CV Putra Wijaya, dengan target sebesar Rp 1,5 miliar.
\"Khusus di zona 6 iya sudah kita alihkan ke pihak ketiga terhitung awal Januari kemarin, MoU sudah kita tandatangani. Target disana Rp 1,3 miliar tapi kita harapkan bisa mencapai Rp 1,5 miliar karena telah diserahkan ke pihak ketiga,\" terang Hadianto.
Nantinya jika pengelolaan parkir ini resmi diambil alih pihak ketiga, maka secara teknis pengelolaan retribusi parkir tidak lagi dibawah Dinas Perhubungan Kota lagi. Terkhusus untuk juru parkir sendiri tidak lagi diberi surat perintah tugas (SPT), lantaran penyediaan jukir dikembalikan ke pihak ketiga yang mengelola.
\"Kalau diserahkan ke pihak ketiga maka jukir tidak perlu memegang SPT dari Dinas Perhubungan lagi,\" tambahnya.
Sementara itu, salah satu jukir di zona 6, Simanjuntak, menolak keras jika hal tersebut benar-benar dilaksanakan. Pasalnya ia terancam kehilangan pekerjaan yang sudah 22 tahun ia lakoni.
\"Kalau bisa jangan sampai, karena sudah 22 tahun saya di sini. Mungkin nanti akan kita laporkan ke yang diatas seperti DPR dan Presiden jika perlui,\" jelas Simanjuntak.
Diketahui, selama ini pengelolaan parkir masih dipegang oleh Dishub, hanya saja setiap tahun terus terjadi kebocoran PAD. Diharapkan dengan diswastakan maka tidak ada lagi potensi kebocoran karena pengelolaan lebih profesional. (ibe)