BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah kembali menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 6 persen per tahun, dari semula 7 persen. Selain itu, total plafon KUR juga ditingkatkan dari Rp 140 triliun menjadi Rp 190 triliun atau sesuai dengan ketersediaan anggaran pada APBN 2020. Jumlah tersebut akan terus meningkat secara bertahap hingga Rp 325 triliun pada 2024.
Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Ismed Saputra mengatakan, dengan diturunkannya suku bunga KUR menjadi 6 persen diharapkan akan memperbanyak jumlah UMKM yang mendapatkan akses pembiayaan di sektor formal dengan suku bunga rendah. Apalagi di Provinsi Bengkulu baru sebanyak 37.756 pelaku UMKM yang memanfaatkan KUR.
\"Dengan turunnya suku bunga diharapkan semakin banyak UMKM yang bisa mengakses KUR,\" kata Ismed, kemarin (13/11).
Tidak hanya penurunan suku bunga, plafon maksimum untuk KUR mikro juga dilipatgandakan dari Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta per debitur. Kebijakan ini akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2020. \"Kebijakan ini diambil dalam rangka mempercepat pengembangan UMKM. Selain itu, juga sejalan dengan akan diterbitkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja,\" ungkap Ismed.
Selain perubahan plafon KUR Mikro, total akumulasi plafon KUR Mikro untuk sektor perdagangan pun mengalami perubahan, dari semula sebesar Rp 100 juta menjadi Rp200 juta. Sedangkan untuk KUR Mikro sektor produksi tidak dibatasi. \"Perubahan kebijakan KUR ini diharapkan mendorong percepatan pertumbuhan UMKM di Indonesia, mengingat begitu penting dan strategisnya peran UMKM bagi perekonomian Indonesia,\" tambahnya.
Sementara itu, Pelaku UMKM di Kota Bengkulu, Benny Suharto menyambut, baik penurunan suku bunga KUR tersebut. Ia mengaku, penurunan tersebut akan mendorong pertumbuhan sektor UMKM di daerah sehingga sektor ini menyerap tenaga kerja paling banyak.
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini sektor UMKM mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 132,33 juta orang. \"Kami menyambut baik penurunan tersebut, saya kira kebijakan KUR ini diharapkan memang akan memberikan dampak pertumbuhan UMKM di tengah ekonomi global yang sedang lesu sekarang,\" tutupnya.(999)