Belasan kapal yang karam itu dialami nelayan dari wilayah Kecamatan Kota Mukomuko, Teramang Jaya dan nelayan di wilayah Kecamatan Ipuh. “Kapal karam terbanyak terjadi di wilayah perairan Ipuh,” katanya.
Belasan kapal karam itu, diakibatkan terjangan gelombang tinggi dan angin kencang. Tidak ada korban jiwa. Tetapi, ada beberapa nelayan yang luka ringan, kapal dan alat tangkap mengalami kerusakan.
“Tidak ada korban jiwa. Nelayan mengalami kerugian yang lumayan besar.Dikarenakan kapal, mesin dan alat tangkap rusak,” katanya.
Kerusakan – kerusakan itu, kata Nasy, dilakukan perbaikan oleh pemilik atau kelompok nelayan yang bersangkutan. Karena tidak ada bantuan langsung dari pemerintah daerah.
“Bantuan langsung akibat dampak kecelakaan di laut tidak ada dari pemerintah. Nelayan yang bersangkutan secara mandiri memperbaikinya,”akunya.
Ia tetap mengimbau dan menginggatkan kepada seluruh nelayan agar lebih berhati – hati. Terutama ketika gelombang tinggi dan angin kencang. “Harapan kami, jika gelombang tinggi. Nelayan beristirahat melaut untuk meminimalisir hal – hal yang tidak diinginkan terjadi di laut. Seperti belasan kapal yang karam akibat terjangan gelombang dan angin kencang di perairan laut Mukomuko ini,” ungkapnya. (900)