BENGKULU, bengkuluekspress.com - Demi memuluskan rencana peminjaman dana guna percepatan pembangunan Kota Bengkulu, Pemerintah Kota Bengkulu, Rabu (23/10/19) lalu, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Bank Jabar Banten (BJB). Keberangkatan Pemerintah Kota Bengkulu tersebut ternyata juga diikuti hampir seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Bengkulu.
Dari 35 anggota DPRD Kota Bengkulu, tercatat 10 orang yang tidak ikut. Yakni Ketua DPRD Kota Bengkulu, Suprianto dan Mardianti (Fraksi PAN); Iswandi , Jaya Marta dan Vinna Lady (Fraksi PKB); Ariono Gumay (Fraksi PPP), Sri Astuti (Fraksi PKS), Sudisman (Fraksi Hanura), Sasman Janilis (Fraksi PDIP), dan Nuzuluddin (Fraksi Gerindra).
Saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat siang (25/10/19), salah satu anggota DPRD Kota Bengkulu, Jaya Marta membenarkan keikutsertaan pihak legislatif ke BJB atas ajakan eksekutif, guna melakukan kunjungan kerja ke BJB sekaligus studi banding ke daerah yang melakukan pinjaman ke BJB. Politisi dari fraksi PKB tersebut mengaku tidak mengikuti kunjungan itu bukanlah sebagai sikap ketidaksetujuan atas rencana pinjaman daerah yang akan dilakukan.
\"Bukan sebuah sikap untuk menyatakan tidak setuju, hanya saja kegiatan itu bersamaan dengan agenda PKB yang akan digelar Sabtu Minggu besok (26-27/10/19). Jadi kita seluruh anggota dari Fraksi PKB tidak ikut karena akan mengikuti kegiatan kepartaian,\" jelasnya.
Kendati demikian, Jaya Marta mengungkapkan, sebelum keberangkatan, dalam rapat Badan Anggaran (banggar) DPRD Kota Bengkulu beberapa waktu lalu, dirinya mempertanyakan keputusan Pemerintah Kota Bengkulu untuk meminjam ke BJB dibandingkan meminjam ke Bank Bengkulu, yang dianggapnya akan lebih menguntungkan bagi daerah. Namun kala itu Sekda Kota Bengkulu, Marjon, mengatakan BJB lebih siap dibandingkan Bank Bengkulu untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 300 miliar tersebut.
\"Kalau menurut saya, pribadi ya, bukan dari fraksi, kalau manfaat yang didapatkan sama, sebaiknya Pemerintah Kota Bengkulu mengutamakan peminjaman melalui Bank Bengkulu. Dengan demikian, juga akan berdampak pada kemajuan Bank Bengkulu, yang mana Bank ini kan Bank milik kita sendiri (Bank daerah),\" ujar Jaya Marta.
Selain Jaya Marta, sebelumnya, salah satu anggota DPRD fraksi PPP, Ariyono Gumay juga menanggapi rencana Pemkot untuk melakukan peminjaman dana ke BJB. Berbeda dengan Jaya Marta yang menyarankan Pemkot berpindah haluan ke Bank Bengkulu, Ariyono Gumay bahkan meminta agar keputusan pengajuan peminjaman tersebut harus dikaji ulang. Sebab menurutnya, akan lebih baik jika Pemkot mengoptimalkan PAD.
\"Memang secara aturannya diperbolehkan. Tapi yang perlu kita pahami, kita sadari dan kita garis bawahi, adalah urgent-nya, urgenitasnya apa sehingga kita harus minjam. Apakah kita ini dalam kondisi susah? Apa dalam kondisi tidak bisa membayar gaji, atau dalam bencana, Itu boleh saja. Nah daripada mengajukan pinjaman, lebih baik kita sama-sama mengoptimalkan PAD,\" ujar Ariyono. (ibe)