Harga Emas Picu Inflasi

Kamis 03-10-2019,10:42 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Harga emas perhiasan menjadi komoditas sandang yang menjadi faktor utama penyebab inflasi di Kota Bengkulu September 2019 lalu sebesar 0,64 persen. Bahkan emas perhiasan memberikan sumbangan sebesar 0,0292 persen terhadap inflasi.

\"Jika sebelumnya inflasi selalu disumbangkan oleh komoditas pangan, kali ini emas perhiasan turut memberikan andil,\" kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA, kemarin (2/10).

Menurut Dyah, emas perhiasan menjadi penyumbang inflasi karena pada September 2019 harga emas nasioanl mengalami kenaikan mencapai 0,04 persen. Bahkan sejak Agustus 2019 harga emas tercatat mengalami kenaikan hingga 3,98 persen. Ditambah lagi di Provinsi Bengkulu, emas perhiasan mengalami kenaikan harga hingga 10 persen. \"Kenaikan harga emas ini memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,02%,\" kata Dyah.

Ia menilai, kenaikan harga emas perhiasan tersebut dipicu oleh tingginya harga emas di kancah internasional. Bahkan harganya saat ini sudah berada di level US$ 1.479,2/oz. \"Kemungkinan tingginya harga emas internasional karena komoditas ini dianggap sebagai investasi yang aman,\" ujar Dyah.

Tingginya harga emas tidak hanya menyebabkan inflasi daerah, akan tetapi juga dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan penjualan. Bahkan menurut penuturan seorang pedagang emas perhiasan di Jalan KZ Abidin Kota Bengkulu, Andika Putra mengaku, sejak harga emas melambung tinggi memang lebih banyak masyarakat yang menjual emasnya.

Dalam sehari, bisa 5 hingga 6 orang menjual emas ke tempatnya. Sedangkan yang membeli hanya sekitar 2 orang saja dalam sehari. \"Kalau sekarang jarang. Sehari paling habis dua sampai 3 lah dengan berat 5-10 gram. Kalau yang mau jual bisa 5-6 orang,\" tutur Andika.

Ia menilai, kenaikan harga emas ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Sehingga Ia khawatir penjualan emas perhiasan akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan lebih banyak yang menjual emas daripada yang membeli. \"Kita maunya harga emas stabil, kalau naik terus, yang beli juga sedikit, malah yang jual yang banyak datang,\" tutupnya. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait