Cabai Makin Mahal

Jumat 19-07-2019,10:17 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Harga cabai merah di sejumlah pasar di Kota Bengkulu terus mengalami kenaikan. Bahkan harganya saat ini telah menyentuh Rp 70 ribu per kilogram (Kg). Padahal harga normal komoditas ini sekitar Rp 30 ribu per Kg.Pedagang di Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu, Ria Pasaribu (45) mengatakan, kenaikan harga cabai disebabkan pasokan dari petani cabai di Rejang Lebong, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Selatan terbilang sangat sedikit. Hal ini disebabkan panen cabai yang tidak begitu maksimal.

\"Pasokan sedikit dari petani, makanya harganya masih mahal, padahal normalnya Rp 30 ribu per kilogramnya,\" kata Ria, kemarin (18/9).

Ia mengaku, kenaikan harga tidak hanya terjadi pada cabai merah saja, akan tetapi cabai rawit juga mengalami kenaikan. Bahkan harganya dari Rp 60 ribu per kg menjadi Rp 75 ribu per kg. Naiknya harga tersebut dikhawatirkan akan membuat pendapatan pedagang menurun. Pasalnya, sudah banyak cabai busuk yang dijualnya karena tidak laku.\"Kita maunya harga cabai itu normal, tapi kalau kita jual di bawah harga saat ini, tentu saja rugi. Sementara kalau dijual mahal masyarakat sedikit sekali yang beli,\" ujar Ria.

Sementara itu, Pedagang Cabai di Pasar Panorama Kota Bengkulu, Suhaimi (43) berharap harga cabai bisa segera normal. Karena hanya dalam waktu beberapa minggu saja telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan.\"Minggu kemarin harganya masih Rp 60 ribu per kg, sekarang sudah Rp 70 ribu per kg, minggu depan mungkin sudah naik lagi,\" tuturnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, H Lierwan SE melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Alpha Rizal Fadian SE MSi mengatakan, masih mahalnya harga cabai disebabkan musim panen cabai yang sedikit. Sehingga membuat stok cabai yang ada di Bengkulu menjadi berkurang.\"Kalau cabai mahal itu karena memang stoknya tidak banyak, panen petani cabai memang sedikit,\" ujar Alpha.

Sedikitnya panen cabai tidak hanya terjadi di Provinsi Bengkulu saja, akan tetapi hampir seluruh wilayah di Indonesia mengalami hal yang sama. Meski begitu, pihaknya berharap pada Agustus 2019 mendatang persediaan cabai dipasar akan meningkat seiring dengan adanya panen raya disejumlah daerah di Bengkulu. \"Kita berharap kondisi ini bisa berakhir, Agustus mendatang semoga harganya sudah normal kembali,\" tutupnya.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait