SELUMA, Bengkulu Ekspress - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Seluma membantah jika ada pemotongan honor Tenaga Kontrak (TK) di lingkungan dinasnya karena untuk membeli Alat Tulis Kantor (ATK) dan membayar tagihan listrik kantor.
Padahal, berdasarkan hasil rapat yang dilakukan Kepala DPAD Seluma beserta staf dan honorer, mengenai honor TK dilakukan penyesuaian dari Rp 1 juta menjadi Rp 700 ribu karena anggaran yang digunakan untuk membayar gaji honorer jumlahnya terbatas hanya sebesar Rp 10 juta. sedangkan jumlah TK mencapai 13 orang.
Kepala DPAD Kabupaten Seluma, Rosdiana SSos MSi menjelaskan, penyesuaian gaji TK dilakukan berdasarkan hasil rapat bersama di DPAD Seluma. Sehingga tidak benar jika hal tersebut dilakukan atas perintah dari Kepala DPAD Seluma semata.
\"Tidak benar kalau pemotongan dilakukan atas perintah saya, kita sebelumnya sudah rapat unsur pimpinan bersama staff dan honorer, kita jelaskan kalau anggaran tidak cukup, hanya mampu menggaji untuk 10 orang TK,\" kata Rosdiana, saat mengunjungi Bengkulu Ekspress bersama jajarannya, untuk memberikan klarifikasnya, kemarin (20/5).
Dijelaskannya, dalam rapat tersebut, menghasilkan dua alternatif kebijakan, pertama melakukan pemecatan TK dan kedua menurunkan gaji TK dari Rp 1 juta menjadi Rp 700 ribu. Menanggapi hal tersebut, akhirnya diambilah kebijakan yang kedua yaitu menurunkan gaji TK menjadi Rp 700 ribu, karena jika dilakukan pemecatan maka terkesan tidak manusiawi.
\"Saya tidak sampai hati kalau harus memecat beberapa orang TK, karena mereka juga orang Seluma. Oleh karena itu, saya minta seluruh TK membuat perjanjian diatas materai 6 ribu, dan menyatakan sanggup digaji sebesar Rp 700 ribu, sampai adanya anggaran perubahan,\" tutur Rosdiana.
Dia juga menegaskan, penambahan TK sebanyak tiga orang terjadi masa transisi jabatan kepala dinas. Sehingga bukan merupakan bawanya. Tapi, merupakan kebutuhan kantor DPAD. \"Jadi bukan saya yang bawa, memang masuknya masa transisi. Tapi tiga tambahan itu sangat diperlukan dan merupakan kebutuhan kantor,\" katanya.
Diakuinya, meski gaji honorer tersebut saat ini menjadi Rp 700 ribu, akan tetapi pada anggaran perubahan, pihaknya akan memperjuangkan kembali gaji honorer agar bisa Rp 1 juta lagi. Ini dilakukan agar TK di DPAD Seluma bisa mendapatkan honor yang layak. \"Kita akan perjuangkan di anggaran perubahan, kita akan upayakan gaji mereka bisa kembali ke Rp 1 juta per bulan,\" tegas Rosdiana.
Pihaknya mengaku, bukan untuk pertama kalinya memperjuangkan gaji honorer agar bisa naik. Bahkan sebelumnya gaji TK di DPAD Seluma hanya mencapai Rp 650 ribu per bulan. Kemudian dilakukan rapat dan gajinya meningkat menjadi Rp 1 juta per bulan. \"Kita akan perjuangkan lagi di anggaran perubahan agar gajinya per bulan bisa Rp 1 juta lagi,\" tutupnya.(999)