ULU MANNA, Bengkulu Ekspress– Pemda Bengkulu Selatan (BS) terus berkomitmen menjadikan Bengkulu Selatan bebas dari korban pasung ataupun dirantai atau dikurung. Namun harus dievakuasi atau diobati agar bisa sehat kembali. Melalui Dinas sosial Bengkulu Selatan, terus mengevakuasi warga Bengkulu Selatan yang mengalami gangguan jiwa. Jika Kamis (9/5) lalu, mengevakuasi, yezi (28) warga Desa Bandar Agung, Ulu Manna.kemarin giliran Suntari (35) warga Desa Talang Tinggi, Ulu Manna.
“ Hari ini (kemarinm red), satu lagi korban gangguan jiwa berhasil kami evakuasi,” kata Kepala Dinas Sosial Bengkulu Selatan, Drs Heriyadi melalui kasi Resos, Agus Suharto S Sos.
Agus mengatakan, warga gangguan jiwa tersebut dievakuasi ke rumah sakit jiwa dan ketergantungan obat (RSJKO) Bengkulu. Mereka akan dirawat di rumah sakit tersebut, setelah sembuh dikembalikan lagi pada keluarganya. Suntari tersebut, oleh keluarganya dirantai dan dikurung dalam kamar. Pasalnya sering bepergian tanpa pamit, sehingga sikapnya itu meresahkan keluarga dan juga warga.
“ Korban gangguan jiwa yang kami evakuasi, rata –rata sembuh dan bisa membaur kembali bersama masyarakat,” ujarnya.
Agus menjelaskan, Dalam bulan ini, sudah 2 orang gangguan jiwa yang berhasil dievakuasi. Namun demikian, dari laporan warga,masih ada warga Bengkulu Selatan yang mengalami gangguan jiwa dan juga harus dievakuasi.akan mengevakuasi kedua warga gangguan jiwa tersebut, saat ini pihaknya kembali mendapat laporan masih ada warga Bengkulu Selatan yang menjadi korban pasung.
Bahkan masih ada 4 orang lagi orang gangguan jiwa di Bengkulu Selatan yang belum dievakuasi. Ke-4 korban pasung tersebut yakni di dekat SMA Karya Kota Manna 1 orang, di Kelurahan Gunung Mesir, Pasar Manna 1 orang, di Desa Sukajaya Kecamatan kedurang Ilir 1 orang dan DusunTalang Sali, Padang Serasan ada 1 orang. “ Untuk ke-4 orang ini, Akan kami upayakan, tahun ini bisa dievakuasi ke RSJKO Bengkulu agar mereka juga bisa sehat kembali,” terang Agus. (369)