KEDURANG ILIR, Bengkulu Ekspress – Sebagai kabupaten dengan lahan pertanian yang luas, Bengkulu Selatan (BS) masih kekurangan sayuran. Bahkan sayuran ini didatangkan dari luar Bengkulu Selatan hingga dari Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan. “Sebenarnya warga kita ini pada umumnya petani, namun warga kesulitan untuk menanam sayuran, sebab ternak liar selalu merusak tanaman warga,” kata Radius Marwan, anggota Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Bengkulu Selatan saat acara temu tani dan petani hultikultura di Desa Limur, kedurang Ilir, kamis (21/3).
Sebagai daerah yang subur, Radius memastikan tanaman sayuran sangat cocok di tanam di Bengkulu Selatan. Hanya saja, karena ternak masih berkeliaran, maka tanaman warga tidak berproduksi maksimal. Hingga akhirnya, para tukang sayur, mendatangkan sayuran dari luar untuk memenuhi kebutuhan warga Bengkulu Selatan.
“ Akibat ternak, sebagai daerah petani, namun sayurannya dari luar,” ujarnya.
Rudi, salah satu pedagang sayuran di Bengkulu Selatan mengatakan, semua sayuran yang dijualnya tersebut didatangkan dari Pagar Alam. Bahkan pedagang sayur di Bengkulu Selatan ini tidak hanya warga Bengkulu Selatan. Namun warga dari Pagar Alam juga turun ke Bengkulu Selatan. Dijelaskannya, seperti kebutuhan ketimun setiap hari dipastikan, lebih dari 1 ton dikonsumsi warga Bengkulu Selatan. Kemudian semangka juga dipastikan habis dikonsumsi warga Bengkulu Selatan lebih dari 20 ton perminggu. Begitu juga dengan kol, kacang, terung, cabai dan lain sebagainya juga banyak di konsumsi warga Bengkulu Selatan setiap harinya.
“ Seandainya semua sayuran tersebut ditanam di Bengkulu Selatan, tentu kami pedagang tidak perlu jauh-jauh membeli sayuran hingga ke Pagar Alam,” bebernya.
Camat Kedurang Ilir, Saitono Spd mengatakan saat ini, semua desa di Kedurang Ilir sudah membuat peraturan desa (perdes) tentang penertiban hewan ternak ini. Sehingga diharapkan semua peternak dapat mengkandangkan hewan ternaknya. Sebab musuh utama tanaman sayuran adalah ternak yang berkeliaran. “ Insya allah dalam waktu dekat perdes ternak ini akan kami terapkan di kecamatan kedurang, agar ke depan tidak ada lagi ternak yang berkeliaran dan pekarangan warga bisa ditanami sayuran tanpa harus dipagar lagi,” terangnya.
Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sukarni Dunip SP Msi melalui Kabid Penyuluh Rudi Siswandi Msi membenarkan, jika selama ini produksi sayuran di Bengkulu Selatan sangat minim. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan warga, sayuran didatangkan dari daerah luar. Ke depan, dirinya berharap semua peternak dapat mengkandangkan ternaknya, agar tanaman sayuran warga bisa tumbuh maksmal. “ Mudah-mudahan dengan telah adanya perdes tentang hewan ternak di setiap desa, peternak akan mengkandangkan ternaknya, dengan begitu, ketergantungan sayuran dari luar dapat dikurangani,” harap Rudi. (369)