Asuransi Padi Tak Diminati

Senin 04-03-2019,10:15 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Kesadaran para petani di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) untuk mengasuransikan tanaman padi mereka masih nihil. Padahal asuransi ini sangat penting bagi para petani untuk meminimalisir kerugian ketika gagal panen. Seperti yang dialami oleh salah seorang petani di Desa Lubuk Sahung, Supratman (56) beberpa waktu lalu mengalami gagal panen akibat terserang hama.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DPTPHP) Kabupaten Bengkulu Utara, Kuasa Barus SPt membenarkan bahwa seluruh para petani yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara tidak ada seorang pun yang mengasuransikan tanaman padi mereka.

\"Baik perorangan maupun dari Kelompok Petani (Poktan) belum ada yang mengasuransikan,\" kata Barus.

Barus menambahkan, sejak dua tahun lebih program asuransi ini berjalan namun hingga saat ini belum ada satupun Poktan yang merespon mengajukan polis untuk mengasuransikan tanaman padi mereka.

\"Dengan menggandeng pihak Asuransi Jasindo, DPTHP Bengkulu Utara sudah sering melakukan sosialiasi kepada para kelompok tani yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, namun sejauh belum ada yang mengasuransikan,\" ujarnya.

Barus menjelaskan, prosedur untuk mendaftar sebagai peserta Asuransi Jasindo tidak susah, dimana setiap petani melalui kelompok wajib membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 36.000/petani untuk setiap bulanya. Dimana nantinya apa bila ada indikasi gagal panen petani tersebut mendapatkan asuransi sebesar Rp. 6.000.000/1 hektar sawah.

Bagi petani berpikir tidak perlu mengasuransikan, tapi kalau tidak ada gangguan yah sih mereka tidak perlu. Tapi ketika mendapatkan musibah terkena serangan hama, banjir dan kekeringan para petani kan mendapatkan ganti rugi meski tidak banyak, namun yang jelas dapat untuk dana pengelolan lagi.

Barus berharap petani dapat mengasuransikan tanaman padi mereka. Jangan berpikir merasa tidak perlu, namum ketika sudah terjadi baru ingin melakukan pendaftaran asuransi. Ya kita berharap agar segera melakukan pendaftaran dan menjadi peserta Asuransi Jasindo. Jangan seperti petani yang ada di Desa Lubuk Sahung, yang padinya terserang hama patah leher tidak bisa diberikan asuransi pasalnya kelompok tani tersebut sedari awal tidak mendaftarkan asuransi ke Asuransi Jasindo.

Seharusnya sejak tanam padi dimulai kelompok tani yang bersangkutan langsung mendaftarkan pesertanya sebagai peserta Asuransi Jasindo. Untuk menumbuhkan semangat petani tersebut, pihaknya hari ini (4/3) mengirimkan bantuan bibit padi baru untuk petani yang terserang hama patah leher tersebut.(127)

Tags :
Kategori :

Terkait