Sehari, 2 Korban Hipnotis
PASAR MANNA, Bengkulu Ekspress – Nasib sial dialami Mada (59) warga Desa Batu Lambang, Pasar Manna. Pasalnya dirinya menjadi korban hipnotis. Akibatnya, wanita malang ini kehilangan emas seberat 16 gram. Yeyen, warga Desa Batu Lambang, Pasar Manna menuturkan, kejadian yang dialami korban, Sabtu (23/2) sekitar pukul 11.05 WIB persis di depan ruko milik Yeyen. Bahkan saat itu kejadian tersebut terekam CCTV di rukonya.
Yeyen menjelaskan, sebagaiman keterangan Mada, saat itu Mada sedang berjalan kaki di depan ruko tersebut, tepatnya di simpang Gang Damak, lalu muncul mobil tersebut dari arah Kota Manna ke arah Manna, lalu mobil tersebut berjalan pelan dan berhenti dekat korban. Dari mobil warna putih yang diduga mobil Suzuki Ertiga tersebut pura-pura bertanya alamat seseorang kepada Mada.
Pria tersebut mengaku hendak menyampaikan undangan. Kemudian Mada disuruh masuk ke dalam mobil tersebut. Saat di dalam mobil Mada disuruh melepaskan semua perhiasan emasnya yakni kalung 10 gram, cincin emas 5 gram dan launtin kalung 1 gram. Total emas di badan korban seberat 16 gram.
“ Dalam mobil tersebut ada 2 pria, Mada tanpa sadar menuruti semua kemauan pelaku,” ujar Yeyen.
Yeyen menceritakan sebagaimana pengakuan Mada kepadanya, saat masuk ke mobil tersebut, Mada disuruh melepas emasnya dengan alasan dalam mobil tersebut ada setrum listrik. Sehingga semua emas harus dilepas. Lalu Mada melepas semua emasnya. Kemudian emas tersebut diletakan dalam tisu.
Kemudian dibungkus tisu tersebut. Setelah itu, saat mau turun, salah seorang dari pelaku penyerahkan tisu kepada Mada. Kemudian Mada turun dan mobil melaju ke arah Manna. Setelah mobil menghilang dari hadapannya, Mada membuka tisu yang dipegangnya.Saat dibuka, emas yang dilepasnya tidak ada lagi. “ Ibu Mada tersebut telah menjadi korban hipnotis,” imbuhnya.
Yeyen menambahkan, pada hari Sabtu tersebut, tidak hanya Ibu Manna yang menjadi korban hipnotis. Sabtu pagi sekitar pukul 09.05 WIB ada juga warga Bengkulu Selatan lainnya yang menjadi korban. Warga tersebut yakni Ghidut (55) warga jalan A Yani, Pasar Manna. Dirinya juga menjadi korban hipnotis di depan Puskesmas M Taha, Kota Manna.
“ Semua kejadian yang menimpa dua korban ini, menjadi perhatian warga lainnya, agar ke depan tidak ada lagi korban hipnotis di Bengkulu Selatan,” imbau Yeyen.
apolres Bengkulu Selatan, AKBP Rudy Purnomo SIK MH melalui kasat reskrim, AKP Enggarsah Alimbadi SH SIK didampingi kanit Pidum, Ipda Priyanto SH mengaku belum menerima laporan adanya korban hipnotis. Hanya saja, sambungnya, jika memang ada warga Bengkulu Selatan yang menjadi korban hipnotis, dirinya mengimbau agar warga lebih waspada lagi dan tidak memperlihatkan perhiasan pada orang lain.
Sebab pelaku kejahatan selalu mengintai dan ada dimana-mana. “ Semoga kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran warga lain agar tidak ada lagi warga Bengkulu Selatan menjadi korban hipnotis, jangan lagi perlihatkan perhiasan kita, sebab itu akan memancing pelaku kejahatan,” terang Priyanto. (369)