BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Meski baru diluncurkan pada Oktober 2018 lalu dan sudah melakukan aktivitas penerbangan hingga Desember 2018 lalu, maskapai penerbangan Wings Air pada Januari 2019 ini berhenti melayani jasa transportasi angkutan udara dari Kota Bengkulu ke Kabupaten Mukomuko dan sebaliknya. Hal ini disebabkan jumlah penumpang yang masih sedikit, bahkan dari 72 kursi yang tersedia hanya terisi sebanyak 40 persen setiap kali penerbangan.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan setiap tiga bulan sekali perusahaan Lion Air Group melakukan evaluasi terhadap kinerja maskapai Wings Air. Dari hasil evaluasi yang dilakukan ternyata hanya sedikit kursi penumpang yang terisi setiap kali penerbangan atau hanya mencapai 28 kursi. Menanggapi hal tersebut pihak managemen memutuskan untuk memberhentikan operasi sementara waktu.
\"Kalau kami paksakan untuk tetap melayani maka akan rugi, soalnya biaya operasionalnya juga cukup tinggi,\" kata Danang, kemarin (24/1).
Karena itu, agar perusahaan tetap bisa untung, perusahaan akan melakukan beberapa siasat yakni melakukan efisiensi agar bisnis ini bisa terus berjalan. Pihaknya akan melakukan efisiensi agar bisa mempertahankan laju margin di level 1-2 persen. \"Kita jarang yang lebih dari 3 persen. Jadi dengan penurunan ini maka kita akan melakukan efisiensi. Mudah-mudahan bisa mempertahankan laju margin 1-2 persen. Jadi bisnis penerbangan ini bisa tetap untung,\" tutupnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Mukomuko, Inzani Muhammad menyayangkan berhentinya penerbangan maskapai Wings Air, karena pelayanan jasa transportasi udara sangat dibutuhkan masyarakat Mukomuko.
Pihaknya mengaku belum mengetahui kenapa sampai layanan penerbangan dari Bengkulu-Mukomuko tidak berjalan lagi. \"Kita minta Dinas Perhubungan (Dishub) dengan pemerintah daerah setempat dan pihak maskapai agar bisa aktif kembali melayani kebutuhan masyarakat untuk transportasi udara,\" katanya.
Selain itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang juga Dapil Mukomuko, Muharamin menjelaskan, setelah dilakukan launching pada Oktober 2018 lalu, pihak Wings selaku maskapai penerbangan Bengkulu-Mukomuko, tidak aktif lagi. Sehingga pihaknya memperkirakan karena pihak maskapai penerbangan ini biasanya orientasinya bisnis oriented dan ada hitung-hitungannya.
\"Berhentinya layanan itu diperkirakan karena ada kenaikan biaya operasional meskipun pada bulan ketiga, keempat dan kelima kemarin untuk penumpang penerbangan Bengkulu-Mukomuko ataupun sebaliknya sudah cukup bagus. Dari 70 bangku penumpang, itu bisa sampai 50 orang sekali angkut. Bahkan jika dibandingkan penumpang Bengkulu-Padang, mungkin lebih banyak penumpang Bengkulu-Mukomuko,\" terangnya.
Selain itu, berhentinya layanan penerbangan Bengkulu-Mukomuko saat ini lantaran pihak Pemerintah Kabupaten Mukomuko bersama maskapai sedang melakukan evaluasi. Apalagi dikabarkan pihak DPRD Kabupaten Mukomuko beserta bupatinya juga sudah menyurati pihak maskapai, agar bisa memulai melayani Bengkulu-Mukomuko. \"Kita doakan saja penerbangan akan dilanjutkan lagi.
Kami harapkan pihak Pemerintah Provinsi dapat membantu untuk kebutuhan sarana transportasi udara Bengkulu-Mukomuko dengan cara melakukan lobi-lobi ke pihak maskapai ataupun kepihak Kementerian Perhubungan, khususnya persoalan subsidinya,\" tutupnya.(999)