Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Ivan Syamsurizal mengatakan, untuk mengoptimalkan produktivitas sektor kelautan ini memerlukan sentuhan investasi dari kalangan pelaku usaha maupun pemerintah.
\"Pemanfaatan potensi ikan di Bengkulu baru mencapai 70 ribu ton atau hanya sekitar 55 persen dari total potensi lestari sebanyak 126 ribu ton per tahun,\" ujarnya kepada Bengkuluekspress.com usai menghadiri rapat paripurna di DPRD provinsi, Senin (21/1).
Masih rendahnya pemanfaatkan potensi maritim tersebut kata dia, karena terbatasnya armada kapal di Bengkulu. Saat ini, dari 3.400 kapal, hanya 400 unit saja yang memiliki kapasitas di atas 30 gross tonnage.
\"Masih ada 50 ribu ton ikan lagi yang belum termanfaatkan dengan baik. Karena itu, kami membuka peluang usaha bagi investor ataupun nelayan untuk memaksimalkan produktivitas perikanan maritim baik itu melalui tangkap dan budidaya,\" katanya.
Lanjut Ivan, sebagai wilayah yang memiliki garis pantai sepanjang 525 kilometer, Bengkulu sangat potensial menjadi kawasan investasi pengembangan ekonomi maritim di koridor barat Sumatera. Berbagai jenis ikan kualitas ekspor tersedia di perairan Bengkulu, seperti tuna, tenggiri, kerapuh hingga lobster.
\"Untuk memaksimalkan potensi, tersebut pemerintah tengah menyiapkan master plan terkait pengembangan sektor perikanan maritim di Bengkulu,\" imbuhnya.
Ia menambahkan, berbagai inovasi serta strategi yang dilakukan itu diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan potensi maritim yang ada di Bengkulu. (HBN)