Waspada Penduduk Rentan Miskin

Jumat 18-01-2019,10:10 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, data penduduk miskin hingga September 2018 mencapai 303.545 orang. Rinciannya, penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebesar 0,47 persen menjadi 14,94 persen.

Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan juga menurun sebesar 0,03 persen menjadi 15,64 persen. Meskipun angka kemiskinan tersebut mengalami penurunan, salah satu tantangan pemerintah ke depan adalah menjaga penduduk yang rentan miskin agar tidak kembali jatuh miskin.

\"Penurunan penduduk miskin di Bengkulu tidak begitu signifikan, bisa saja yang tadinya sudah tidak miskin bisa kembali miskin atau rentan miskin,\" kata Pengamat Ekonomi Bengkulu, Dr Ahmad Badawi Saluy MM, kemarin (17/1).

Penduduk rentan miskin tersebut bisa kembali miskin karena pendapatannya sedikit berada di atas Garis Kemiskinan.  Garis Kemiskinan pada September 2018 tercatat sebesar Rp 492.115 per kapita per bulan. Dengan demikian, penduduk rentan miskin adalah penduduk yang pendapatannya di bawah Rp 696.450 per kapita per bulan.

Sehingga jika ada penduduk dalam sebulan mendapatkan penghasilan di bawah atau setara Rp 492.115 perbulan maka masuk kategori miskin. \"Jadi, pemerintah perlu waspada adanya penduduk rentan miskin karena kemungkinan bisa kembali miskin,\" imbuh Badawi.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk rentan miskin yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Akumulasi KUR hingga 31 Desember 2018 mencapai Rp 1.1 triliun untuk 34.490 debitur yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.

Selain KUR, pemerintah juga menyalurkan kredit ultra mikro yang ditargetkan bagi usaha mikro yang berada di lapisan terbawah dan belum terlayani perbankan. Kredit ini melengkapi program lain yang telah berjalan dan merupakan tahap lanjutan dari bantuan sosial menuju kemandirian.

\"Jadi, kalau keluarganya masuk rentan miskin, maka jaminan sosialnya harus diperkuat kesehatan, pendidikan, dan bantuan pangan non tunainya. Jaminan sosial dan produktivitas diarahkan kepada kesempatan usaha, kredit ultra mikro. Kalau pekerjaan, ia perbaiki kompetensi atau skill-nya supaya ia tidak terdorong lagi ke miskin,\" tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Dr H Iskandar ZO mengatakan, pihaknya terus berusaha menanggulangi angka kemiskinan, salah satunya melalui program Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah berhasil menaikkan angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah, menaikan angka kunjungan balita ke posyandu, menekan angka putus sekolah, serta berhasil mengentaskan keluarga miskin. \"PKH sendiri merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin dan rentan miskin yang terdaftar dalam data terpadu program penanganan fakir miskin,\" ungkapnya.

Menurutnya, melalui program pemenuhan kebutuhan dasar yang ada di PKH, yang berupa peningkatan kesehatan dan pendidikan diharap mampu melahirkan generasi yang cerdas, mandiri dan sejahtera. \"Peserta PKH di Provinsi Bengkulu hingga 2018 berjumlah 91.044 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). PKH sangat bermanfaat bagi keluarga miskin dan rentan miskin di Provinsi Bengkulu,\" tuturnya.

Ia berharap Program PKH dapat memutus mata rantai kemiskinan. Yang mana bidang yang dinaungi PKH sendiri ada dibidang pendidikan dan kesehatan. Sehingga bisa lebih meningkatkan semangat PKH dalam mengurangi angka kemiskinan dan peningkatan pendidikan serta kesehatan di wilayah Bengkulu. \"Kita harapkan program ini bisa menurunkan angka kemiskinan di Bengkulu,\" tutupnya.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait