Antisipasi Banjir dan Kebakaran
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Senator muda Indonesia, Hj Riri Damayanti John Latief menyampaikan duka sekaligus belasungkawa kepada masyarakat yang menjadi korban banjir dan kebakaran di Kota Bengkulu. Untuk menyelesaikan permasalahaan itu, Riri meminta pemerintah daerah untuk segera melakukan penataan kota. Baik penataan drainase hingga penataan wilayah-wilayah rawan kebakaran.
\"Semoga yang tertimpa musibah diberikan kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi bencana ini, diberikan ampunan oleh Allah dan diberikan jalan keluar dari musibah yang dihadapi. Sama-sama kita berdoa semoga bencana ini segera berakhir,\" ujar Riri kepada jurnalis, kemarin (16/12).
Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bengkulu ini berharap pemerintah daerah segera memberikan bantuan kepada para korban.\"Banyak warga yang tidak bisa bekerja akibat banjir dan kebakaran di PTM. Bantuan harus cepat disalurkan. Mengenai banjir di Kelurahan Rawa Makmur Kota Bengkulu dari udara bahkan terlihat banjir hampir merata akibat luapan Sungai Bangkahulu,\" ungkap Riri.
Ketua Umum Pemuda Jang Pat Petulai ini berharap pemerintah daerah senantiasa melakukan patroli secara merata ke seluruh daerah yang terkena dampak banjir ini.\"Banjir dan kebakaran ini pasti akan menimbulkan dampak terhadap kesehatan warga, seperti stres, diare dan DBD. Pos-pos kesehatan mesti siaga agar pelayanan terhadap masyarakat dapat berjalan dengan maksimal,\" tukas Senator Riri.
Ke depan, upaya pencegahan mutlak diperlukan agar banjir dan kebakaran yang sama tidak kembali menimpa warga dan menimbulkan kesusahan serta kerugian yang cukup banyak. \"Semua potensi yang kita miliki harus dikerahkan agar banjir dan kebakaran yang sama tidak kembali menimbulkan kerugian yang besar. Seluruh saluran listrik harus diperiksa kembali. Sampah-sampah yang menyumbat saluran air harus dibongkar dan waduk-waduk perlu dibangun untuk menampung debit air yang tinggi, khususnya di kawasan-kawasan langganan banjir,\" tutur Riri.
Kakak Pembina Duta Generasi Berencana BKKBN Provinsi Bengkulu ini menambahkan, cuaca ekstrem dan sebab-sebab terjadinya kebakaran sangat sulit diprediksi. Menurutnya, ini menjadi pekerjaan rumah semua pihak untuk melakukan pemataan dan deteksi dini terhadap potensi banjir dan kebakaran yang bisa melanda kapan saja.
\"Hal ini menuntut kewaspadaan kita semua, baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Saya akan mendorong adanya penguatan regulasi penanganan bencana agar tidak ditangani setelah ada kejadian, tapi masuk dalam skala prioritas untuk ditangani secara berkelanjutan,\" demikian Riri.
Data terhimpun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan peringatan dini cuaca ekstrem akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia sejak tanggal 14 Desember 2018. BMKG mencatat, sejumlah wilayah berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, hingga kilat atau petir.
Wilayah tersebut diantaranya adalah Aceh, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Bengkulu. (151)