BENGKULU, BENGKULU EKSPRESS - Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi SE MM terus bergerak menata kota. Setelah sebelumnya menertibkan pasar-pasar, warung tuak serta tempat maksiat, dalam waktu dekat, Pemkot akan merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di atas break water Pantai Panjang. Langkah pertama yang akan dilakukan yakni membongkar seluruh bangunan ilegal milik PKL tersebut.
\"Kita tertibkan tempat wisata, nanti tidak boleh lagi berjualan di atas break water,\" kata Dedy, kemarin (5/11).
Penataan kawasan wisata ini masuk ke dalam prioritas pembangunan Helmi-Dedy.Untuk itu, pihaknya terus berupaya agar objek wisata andalan Kota Bengkulu ini tertata rapi, bersih dan memberikan kepuasan wisatawan saat berkunjung ke Pantai Panjang.\"Kita sudah imbau dari sekarang segera rapikan, kita tidak melarang, tetapi estetika objek wisata juga harus dijaga,\" sampainya.
Menurut Dedy, meski seluruh pihaknya sudah bekerjasama dan giat membersihkan sampah-sampah di pantai, tetapi kalau masih ada bangunan liar yang berdiri di atas break water, tentu keindahan pantai tidak bisa dinikmati. Apalagi bangunan itu berdiri asal-asalan hanya beratapkan plastik terpal dan berdindingkan kayu-kayu bekas, ditambah lagi spanduk-spanduk bekas tentu akan terlihat kumuh dan berantakan. Sehingga wisatawan yang ingin menikmati pemandangan Pantai Panjang dari pinggir jalan tidak terlihat karena terhadang bangunan liar itu.
\"Misal, di depan Bencoolen Mall itu ada bangunan baru beratapkan terpal dan persis di dekat jalan, maka itu harus kita rapikan,\" jelasnya.
Pun demikian, bukan berarti pihaknya tidak memikirkan nasib pedagang yang sudah lama berjualan di sana, Pemkot juga berupaya mencari dana CSR untuk membantu dalam pembuatan tenda berjualan yang rapi sehingga ada tempat bagi pedagang untuk direlokasi.\"Orang-orang datang ke Kota Bengkulu selalu bilang, Pantai Panjang indah tapi sayang, kotor, gelap. Ke depan tidak ada lagi kalau semuanya mau bergerak dan bekerjasama demi kemajuan Kota Bengkulu,\" pungkasnya. (805)