Dana Kelurahan Kurangi Kemiskinan

Senin 05-11-2018,10:47 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Dana kelurahan yang rencananya dialokasikan dari Dana Alokasi Umum (DAU) pada 2019 mendatang sebanyak Rp 3 triliun untuk 8.212 kelurahan di Indonesia, bertujuan untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan didaerah perkotaan. Bahkan di Bengkulu sendiri, dana desa yang telah disalurkan sejak 2015 lalu, telah memberikan banyak manfaat mulai peningkatan infrastruktur hingga peningkatan taraf hidup masyarakat didesa.

\"Sama halnya dengan dana desa, dengan adanya dana kelurahan maka peningkatan kesejahteraan rakyat di kelurahan juga semakin baik dan kemiskinan bisa berkurang,\" kata Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Ismed Saputra melalui Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II, Abdullah, kemarin (4/11).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, sejak Maret 2016 hingga Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Bengkulu selalu mengalami penurunan. Dimana pada Maret 2016 jumlah penduduk miskin di Bengkulu mencapai angka 328,61 ribu orang.

Kemudian hingga Maret 2018, jumlah penduduk miskin terus mengalami penurunan menjadi 301,81 ribu orang. Bahkan Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2017 sebesar 16,33 persen turun menjadi 15,25 persen pada Maret 2018. Begitu juga persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2017 sebesar 16,51 persen turun menjadi 15,52 persen pada Maret 2018.

\"Menurunnya jumlah penduduk miskin tersebut berkat adanya bantuan dana dari pusat, sehingga daerah bisa menjadi lebih baik,\" ujar Abdullah.

Melihat pentingnya dana bantuan untuk pembangunan daerah yang lebih maju dan mandiri, Pemerintah pada 2019 mendatang akan kembali mengucurkan dana tidak hanya didesa akan tetapi dikelurahan juga. Dengan penyaluran dana ini, pemerintah menargetkan penurunan angka kemiskinan dan kesenjangan antara warga desa dan kota bisa cepat teratasi. \"Ini fokus mengurangi kemiskinan, ketimpangan di desa dan kota, mengembangkan ekonomi produktif, menggerakkan industri-industri kecil pedesaan dan kota,\" jelas Abdullah.

Sehingga bagi kelurahan-kelurahan yang masih memiliki kondisi yang tidak baik, dapat menggunakan dana kelurahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pekerjaan. Dengan adanya pekerjaan, maka akan mendorong masyarakat memiliki penghasilan dan bisa mengurangi angka kemiskinan.

Karena selama ini kemiskinan selalu berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran perkapita masyarakat, dengan seseorang memiliki pekerjaan maka kehidupan juga bisa terjamin. \"Itu harapan pemerintah, bagaimana mengentaskan angka kemiskin tidak hanya di desa tetapi di Kota juga,\" tutupnya.

Pengamat Ekonomi Bengkulu, Dr Ahmad Badawi Saluy MM mengaku, sangat mendukung upaya pemerintah untuk menyalurkan dana kelurahan pada 2019 mendatang. Hal ini mengingat dana desa yang sudah disalurkan sejak 4 tahun terakhir telah memberikan banyak perubahan bagi masyarakat di desa. Apalagi total dana desa yang sudah dikucurkan setiap tahunnya mengalami peningkatan bahkan dalam empat tahun tercatat sudah sebanyak Rp 187 triliun.

\"Program dana kelurahan sangat baik, karena tidak seluruh kelurahan itu maju, bahkan pada tahun lalu ada beberapa kelurahan di Bengkulu yang mengeluh tidak dapat bantuan dana karena statusnya bukan desa padahal mereka butuh dana untuk membangun kelurahannya,\" terang Ahmad.

Dengan adanya dana kelurahan, maka ratusan kelurahan di Bengkulu saat ini bisa bernafas lega. Dan tidak harus mengubah statusnya menjadi desa karena mulai Januari 2019 dana kelurahan tersebut akan segera dikucurkan.\"Ini adalah upaya terbaik dari Pemerintah tidak hanya membangun dari pinggiran, tetapi dikota juga harus dibangun dan semoga dengan adanya dana ini bisa membuat masyarakat semakin sejahtera,\" tutupnya.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait