Neron istilah yang berasal dari bahasa daerah lembak, salah satu suku di Provinsi Bengkulu, yang berarti duduk sambil minum kopi sembari menikmati kue ataupun gorengan secara bersama-sama. Kegiatan neron gratis tersebut disambut antusias warga yang mampir saat sedang lari marathon, maupun yang bersepeda dipagi hari.
Tak hanya itu, ibu-ibu yang sepulang dari berbelanja ke pasar pun ikut mampir untuk menikmati secangkir kopi. Selain kopi, neron gratis juga menyediakan teh dan teh melati yang diminum menggunakan gelas yang terbuat dari batok atau tempurung kelapa dan ruas bambu sebagai kaki tempurung.
Dedi suryadi, selaku Koordinator Neron Gratis ini mengatakan, kegiatan semacam ini sudah 5 kali digelar di setiap Minggu pagi. Komunitas Tobo Berendo tersebut menggagas neron gratis sebagai upaya mempromosikan kembali danau yang merupakan harta wisata Kota Bengkulu yang dianggap kurang mendapat perhatian
\"Neron gratis ini sebagai upaya kami menarik kembali minat warga lokal ataupun wisatawan untuk mengajak menikmati Danau Dendam dipagi hari. Selama ini kami katakan wisata Danau Dendam ini mati suri ya. Dengan kegiatan rutin semacam ini di hari minggu kami berharap nantinya Danau Dendam ini bisa ramai kembali dan lebih dapat diperhatikan,\" ucapnya kepada bengkuluekspress.com, Minggu (21/10/18).
Sembari menikmati sunrise ditepi Danau Dendam, pengunjung dapat menikmati keindahan Danau Dendam sambil menikmati udara segar sembari menghirup kopi hangat. Beberapa komunitas yang sedang melakukan aktifitas di pagi hari juga ikut bergabung di neron gratis.
Seperti yang dilakukan Komunitas Pecinta Sepeda Bengkulu, disetiap pagi Minggu usai bersepeda ria, mereka selalu menyempatkan diri bergabung di lapak neron gratis dan menjadikan Danau Dendam itu titik kumpul untuk istirahat minum kopi bersama rekan.
\"Setiap bersepeda kami selalu mampir kesini. Neron gratis ini mantap ya. Kami apresiasi untuk Komunitas Tobo Berendo yang secara sukarela mengadakan neron gratis ini. Kami mendukung kegiatan ini untuk meramaikan kembali Danau Dendam ini,\" kata Septian, Anggota Komunitas Sepeda Bengkulu.( Imn