Sebenarnya korban sempat diselematkan oleh Anggota Polres Bengkulu Bripda Sadam. Ferizal sempat dibawa ke daratan dan mendapatlan pertolongan pertama. Bahkan bocah malang ini sempat dilarikan ke RS Jitra Bhayangkara, untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun Tuhan berkehendak lain, saat dalam perjalanan menuju rumah sakit milik Polri itu, Ferizal menghembuskan napas terakhirnya.
Penolong Ferizal, Sadam menuturkan, saat itu ia sedang mengendarai mobilnya di kawasan pasir Putih itu, dan mobilnya tersangkut di pasir. \"Saya lagi benari mobil saya yag sedang tersangkut di pasir. Kemudian ada yang berteriak minta tolong. Saya langsung membantu menyelamatakan anak itu. Saat berhasil dievakuasi ke darat korban masih bernapas,\" terang Sadam.
Sadam pun sempat memberikan pertolongan pertama. Ia berusaha menekan-nekan dada korban, supaya air yang terlanjur terminum korban bisa keluar. Tak lama setelah itu korban pun dilarikan ke RS Jitra Bhayangkara. Diduga karena terlalu banyak meminum air laut, korban menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Setelah korban tiba di rumah sakit teman-teman korban segera pulang melaporkan kejadian tragis tersebut kepada orang tua korban. Namun karena informasi yang di terima keluarga korban salah. Keluarga korban lama menunggu di Rumah Sakit M yunus. Baru sekitar pukul 13.00 WIB keluarga korban tiba di RS Jitra Bhayangkara. Mereka langsung histeris saat melihat korban sudah tak bernyawa, dan jasad korban tergeletak. Bahkan ibu dan adiknya sangat shok saat melihat korban.
\"Kami tidak tahu jika Farizal pergi ke pantai bersama teman-temannya. Saat ia pergi ibunya sedang membuat sarapan untuknya,\" terang Nia (35) tetangga korban.
Mirisnya lagi keberadaan ayah korban belum bisa di ketahui. Karena sudah 2 minggu ayah korban keluar kota,untuk mencari pekerjaan.
Saat dihubungi melalui nomor Handphonenya tidak aktif. Menurut Nia ayah korban bernama Endi berasal dari Palembang, sedangkan ibunya bernama Sumarli dari Provinsi Lampung. Saat ini korban sedang duduk di kelas 6 SD negeri 74. Berdasarkan informasi yang di dapat BE kemungkinan besar jenazah korban dibawa ke Lampung. Karena mereka tidak mempunya keluarga dekat di Bengkulu.(251)