Tambah Anggaran Pembangunan Gedung, Kurangi Infrastruktur
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Tim Penyusun Anggaran Daerah (TPAD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi sudah mulai melakukan pembahasan anggaran pendapatan belanja daerah perubahaan (APBD-P) tahun 2018. Dalam pembahasan, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah telah meminta agar di APBD-P ini anggaran yang ada bisa diprioritaskan untuk menyelesaikan program pembangunan berupa gedung-gedung yang menjadi aset milik Pemprov. Namun di sisi lain, untuk program infrastuktur seperti jalan dan jembatan, Pemprov tetap berencana akan menguranginya. Alasannya tetap, anggaran yang ada untuk membayarkan utang Pemprov kepada pihak ketiga sebesar Rp 87 miliar. \"Infrastuktur perkotaan diprioritaskan dulu pada APBD-P,\" terang Rohidin kepada BE, kemarin (23/8).
Dijelaskan, pembangunan aset Pemerintah provinsi itu seperti Balai Buntar, Taman Budaya, Masjid Raya Baitul Izza dengan beberapa aset lain itu telah dianggarkan pada APBD murni 2018. Namun demikian, pembangunan itu belum mencakupi semuanya, sehingga masih perlu diselesaikan dengan menambah kembali anggaran pembangunannya melalui APBD-P. \"Perlu disempurnakan di APBD-P, jadi memang penting untuk diprioritaskan,\" tambahnya. Termasuk untuk membayar utang Pemprov kepada pihak ketiga, tetap wajib dilakukan. Sebab, Pemprov telah berjanji akan melakukan pembayarannya melalui APBD-P.
Mengingat penambahaan waktu pelaksanan kegiatan pembangunan jalan di akhir 2017 lalu itu telah menggunakan uang pribadi dari pihak kontraktor. Untuk membayarkannya, rencananya Pemprov akan mengurangi beberapa paket kegiatan pembangunan jalan dan jembatan yang sudah teranggarakan di APBD tahun 2018.
\"Ini jadi persoalan utama, jadi harus cepat diselesaikan,\" tutur Rohidin.
Meski demikian, rencana itu masih belum final. Sebab, tim TPAD bersama Banggar masih melakukan pembahasan. \"Semua masih dibahas dulu,\" imbunya. Tidak hanya APBD-P saja yang dibahas, untuk APBD 2019 juga akan dilakukan pembahasaan dalam menentukan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Pada APBD 2019 itu, Rohidin menginginkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan tetap diprioritaskan.
\"Pembangunan infratruktur tetap diprioroitaskan,\" beber Rohidin.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur itu masih sangat dibutuhkan. Sebab, jalan dari Bengkulu Utara, Kepahiang hingga Mukomuko masih sangat memprihatinkan. Untuk itu, pembangunan harus tetap dilanjutkan. \"Kebutuhaanya masih sangat mendesak,\" tambahnya.Agar tetap bisa diprioritaskan, pemprov bahkan berencana akan mengurangi beberapa kegiatan yang bersifat koordinatif atau kegiatan yang bukan fisik. Sehingga anggaran itu bisa digunakan untuk pembangunan fisik. \"Kegiatan koordinatif itu nanti bisa kita kurangi,\" tandas Rohidin.
(151)