PINO RAYA, Bengkulu Ekspress– Pelaksana tugas (plt) Bupati Bengkulu Selatan (BS) ikut prihatin dengan kondisi PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) di Desa Nanjungan, Pino Raya. Bahkan dirinya siap cari solusi jika PT yang bergerak di pengolahan buah sawit menjadi minyak mentah ini dinyatakan pailit atau bangkrut hingga tidak mampu membayar hutang kepada petani.
“ Kalau memang pailit silahkan sampaikan dengan jujur, sebab ada kawan dari Lampung siap ambil alih,” katanya saat mendatangi PT SBS, Selasa (21/8).
Gusnan mengatakan, dirinya ingin mendengarkan pernyataan dari PT SBS terkait kondisi sekarang. Dirinya berharap agar pihak SBS tidak menutupi kondisi yang sebenarnya. Sebab jika tidak mampu lagi membayar hutang kepada petani, nyatakan jika perusahaan sudah bangkrut atau pailit. “ Kalau tidak mampu bayar hutang, maka aset perusahaan dilelang saja untuk menutupi hutang kepada petani,” ujarnya.
Oleh karena itu, Gusnan mengaku akan menyurati pihak SBS agar datang ke Pemda Bengkulu Selatan. Dari pertemuan itu nanti akan diketahui kondisi yang sebenarnya. Sehingga bisa dicarikan solusi terbaik. Sebab, sambung Gusnan, jangan sampai uang hasil penjualan buah sawit petani ke PT SBS tidak terbayarkan. Pasalnya uang tersebut hak mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
“ Jangan sampai pihak SBS menghindar dari tanggung jawab, saya akan undang pihak manajemen dan siap membantu mencarikan solusi,” terang Gusnan.
Perwakilan PT SBS yang ditemui oleh Plt Bupati Bengkulu Selatan, Iwan mengatakan saat ini, perusahaan sedang kesulitan keuangan. Hal ini lantaran harga minyak dunia yang turun. Namun demikian, pihaknya akan berupaya melunasi hutang-hutang tersebut. Bahkan sebelumnya, manajemen sudah mengundang 4 toke sawit di Bengkulu Selatan untuk pertemuan di Kota Bengkulu. Hanya saja dirinya tidak tahu hasil dari pertemuan itu.
“ Kami terus berupaya melunasi hutang kepada warga terkait pembelian buah sawit, kemarin ada pertemuan manajemen di Bengkulu dengan 4 DO besar di Bengkulu Selatan, namun hasilnya saya belum tahu, kita doakan saja permasalahan hutang ini segera teratasi,” kilahnya
Sebelumnya, warga Pino Raya yang tergabung sebagai suplayer buah tandan segar (TBS) ke PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) di Desa Nanjungan, Pino Raya, Rabu (15/8) siang menyegel PT SBS, mereka menyetop operasional PT SBS.
Hal itu lantaran PT SBS ingkar janji. Sebab sebelumnya berjanji akan membayar tunggakan hutang kepada petani sawit yang besarnya sekitar Rp 35 Miliar. Namun hingga 15 Agustus hutang tak kunjung dibayar. (369)