![](\"https://bengkuluekspress.disway.id/upload/2012/10/perbaikan_lampu-jalan1.jpg\"){kind=link}
Konsekuensinya pun jelas, yakni Pemkot harus menanggung tagihan PLN yang diprediksi naik drastis. Tahun sebelumnya Pemkot hanya menganggarkan uang lampu jalan Rp 2,5 miliar dengan kondisi lampu jalan banyak yang mati, namun untuk tahun 2013 ini Pemkot harus menaikkan angaran untuk lampu jalan mencapai Rp 5 miliar atau naik 100 persen dari sebelumnya.
Kebutuhan anggaran ini pun telah diajukan ke DPRD Kota Bengkulu dan telah dimasukkan kedalam KU PPAS yang ditandatangani Walikota dan Ketua DPRD Kota 21 Januari lalu.
\"Walikota punya program 100 hari semua lampu jalan di kota Bengkulu hidup, sehingga mau tidak mau anggarannya harus kita support,\" kata anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD kota, Sandy Bernando ST.
Ia mengungkapkan usulan Rp 5 miliar tersebut masih bersifat sementara dan nanti akan dibahas ulang setelah penyusuan RKA oleh pihak Pemkot. Dan pihak juga akan membahas anggaran tersebut apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak.
\"Kalau anggaran sebesar itu pas untuk 1 tahun, ya tidak jadi masalah, dan kami juga tidak mau menyetujui bila anggarannya tidak sesuai kebutuhan,\" ujarnya.
Dibagian lain, Walikota Bengkulu H Hemli Hasan SE mengungkapkan, pihaknya akan merubah tata cara penghitungan beban lampu jalan. Jika selama ini dihitung per titik, maka kedepannya ia akan mencarikan solusi lainnya. \"Kemungkinan besar tagihannya tidak akan terlalu besar, karena kita kan merubah sistem penghitungan pemakaiannnya sehingga penggunaan anggaran untuk lampu jalan bisa ditekan diefektif mungkin,\" katanya.
Untuk itu, Helmi juga meminta dukungan dari semua pihak agar semua lampu jalan dalam kota Bengkulu dapat dihidupkan secara terus menerus sebelum 100 hari masa jabatannya sebagai Walikota dan Wakil Walikota.
\"Dukungan dari semua pihak merupakan modal awal bagi kami, termasuk dukungan dari DPRD kota dalam hal penggarannya kebutuhan dananya,\" ujarnya Walikota termuda di Indonesia ini.(400)