Puluhan Honorer Serbu Tumpukan Sampah

Rabu 08-08-2018,11:30 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

TALNG EMPAT, Bengkulu Ekspress - Protes dan kritikan pedas dari berbagai kalangan masyarakat mengenai tumpukan sampah di Desa Taba Pasemah, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Benteng bertindak. Meskipun terkesan terlambat, penanangan sampah yang setiap hari menimbulkan bau tak sedap tersebut tampaknya akan segera berahir. Puluhan honorer petugas kebersihan yang ada di DLH Kabupaten Benteng langsung dikerahkan ke titik penampungan sampah sementara di Desa Taba Pasemah, kemarin. Dengan menggunakan berbagai peralatan, seperti cangkul dan skop, para honorer akhirnya berhasil membersih tumpukan sampah itu.

Informasi yang berhasil dihimpun Bengkulu Ekspress, DLH Kabupaten Benteng baru beraksi setelah mendapatkan teguran dari aparat penegak hukum (APH), yakni personel Polsek Talang Empat yang prihatin melihat tumpukan sampah di ruas jalan lintas Kota Bengkulu menuju Kabupaten Kepahiang itu.Kepala DLH Kabupaten Benteng, Iskandar Harun mengungkapkan bahwa pembersihan sampah yang ada di TPS Taba Pasemah bukan tugas pokok dari honorer berbaju kuning.

\"Sebenarnya, tugas para honorer berbaju kuning di DLH Kabupaten Benteng ialah membersihkan taman-taman yang ada di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkungan Pemda Benteng, bukan membereskan sampah yang ada di TPS.

Meski demikian, hal ini kami lakukan sebagai wujud cinta terhadap lingkungan di Kabupaten Benteng,\" kata Iskandar. Lebih lanjut, Iskandar mengungkapkan, penumpukan sampah yang sering terjadi di Desa Taba Pasemah disebabkan banyaknya masyarakat dari luar Kabupaten Benteng yang membuang sampah di lokasi tersebut. Karena armada pengangkut sampah terbatas, penumpukan sampah menjadi tak bisa dihindari.

\"Karena bak sampah tak mampu menampung sampah yang datang dalam jumlah banyak, tumpukan sampah menimbulkan bau tak sedap,\" jelas Iskandar.Sementara itu, salah seorang warga setempat, Hendra mengungkapkan bahwa penumpukan sampah terjadi akibat pengangkutan aktivitas pengangkutan sampah sangat jarang dilakukan oleh DLH Kabupaten Benteng. Bahkan, tak jarang bak sampah sengaja dibiarkan di TPS hingga 3-4 hari dan kunjung diangkut.\"Jika terlalu banyak menumpuk, honorer dari DLH datang dan membakar sampah. Ini bukan solusi yang baik sebab akan menimbulkan polusi udara dan mengganggu lalu lintas kendaraan,\" ungkap Mahendra(135)

Tags :
Kategori :

Terkait