Kematian Ayam Potong Meningkat

Senin 06-08-2018,10:40 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

BENTENG, Bengkulu Ekspress - Terhentinya pendistribusian pakan yang memiliki kandungan antibiotik membuat para peternak ayam potong menghela nafas. Betapa tidak, hal ini mengakibatkan angka kematian ayam potong menjadi lebih tinggi. \"Jika sebelumnya angka kematian ayam hanya 3 persen, pakan tanpa memiliki kandungan antibiotik membuat angka kematian menjadi lebih dari 5 persen.

Kematian ayam ini biasa terjadi ketika memasuki usia 18-25 hari,\" ungkap Andri Marisi, penjaga kandang ayam di Desa Taba Lagan, Kecamatan Semidang Lagan, ditemui Bengkulu Ekspress, Minggu (5/8).Menurut Andri, terhentinya penyaluran pakan tanpa antibiotik sudah berlangsung sejak awal tahun 2018 ini. Meskipun tidak mengetahui alasannya, Andri mengungkapkan bahwa peristiwa serupa juga dialami oleh seluruh pengelola ayam potong se-Indonesia.

\"Informasinya, pakan ayam yang memiliki kandungan antibiotik dilarang oleh WHO. Sebab, kandungan antibiotik diindikasikan tidak bagus untuk kesehatan,\" ujarnya.

Selain menyebabkan tingginya risiko kematian, sambung Andri, pakan ayam terbaru yang dikirim oleh penyuplai juga berdampak pada pertumbuhan ayam. Karena, pakan jenis baru yang dikeluarkan awal tahun 2018 hanya memiliki kandungan dedak, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung, daging dan tulang, pecahan gandum, calcium, phosphore, vitamin, trace, mineral dan anti oksidan.

Jika saat panen usia 35 hari, ayam potong bisa memiliki berat lebih dari 2 kilogram per ekor, dengan pakan baru ini ayam potong hanya memiliki berat sekitar 1,7 kilogram. \"Paling tinggi, ayam potong memiliki berat 1,8 kilogram,\" paparnya. Dalam kondisi seperti ini, sambung Andri, mengakibatkan penyuplai ayam sekaligus penyuplai kandang seringkali terlambat dalam mendistribusikan bibit ayam potong.

\"Biasanya, kandang ayam hanya dibiarkan kosong pasca panen selama 2 minggu. Saat ini, kekosongan kandang bisa mencapai 1 bulan. Situasi seperti inilah yang membuat harga daging ayam potong melambung,\" tandas Andri Marisi.(135)

Tags :
Kategori :

Terkait