Guru PAUD/RA Dituntut Mengajar Pola Saintifik
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Sebanyak 140 peserta Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) jenjang Raudhatul Athfal di Kota Bengkulu, mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi yang diselenggarakan Forum Komunikasi Kelompok Kerja Raudatul Atfal (K3RA) Kota Bengkulu, di aula Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Bengkulu, Sabtu (28/4).
Kegiatan yang dibuka Kasi Madrasah Sapruni MPd ini, dihadiri Pengurus Wilayah (PW) K3RA Provinsi Bengkulu, serta perwakilan dukungan dari salah satu penerbit buku. Pada kegiatan ini para guru PAUD/RA dituntut mengajar anak asuhnya dengan pola saintifik.
Dalam sambutanya Kasi Madrasah Kemenag Kota Bengkulu Sapruni MPd menyatakan, mendukung penuh kegiatan yang diselenggarakan K3RA dengan penerbit buku.
\'\'Kegiatan ini diibaratkan mata rantai makanan simbiosis mutualisme, yaitu kerja sama yang saling menguntungkan,\'\' ucapnya.
Ia juga menegaskan, upaya yang dilakukan K3RA selaras dengan semboyan Kemenag dalam lima budaya kerja. Yaitu, integeritas, profesionalitas, inovasi dan tanggung jawab.
\"Pelatihan seperti ini hendaknya ditingkatkan lagi. Sebagai momentum untuk lebih baik lagi demi majunya pendidikan di Bengkulu,\" terangnya.
Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan ini dari tingkat nasional, Dr Tjiji Wartisah MPd. Dikatakannya, pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) implementasi K-3 PAUD dengan pola pendekatan saintifik. Yakni pembelajaran dikenal dengan 5 M. Berupa mengamati, menanya, menginformasikan, menghubungkan pengetahuan yang lama dengan pengetahuan yang baru dan mengomunikasikan kepada teman, dan rekannya. Dari pendekatan sainstifik ini, anak-anak akan aktif dalam kegiatan, sehingga pembelajaran tidak berpusat pada guru, melainkan guru hanya sebagai fasilitator saja.
Terkait dengan harapan orang tua yang menekankan anaknya bisa baca tulis dan berhitung. Tjiji mengakui hal itu tak bisa dihindarkan dan ambisi orang tua terhadap anaknyaseperti itu hal wajar. Meski begitu, guru PAUD harus mengsiasati pengenalan calistung lewat bermain. Mereka hanya mengenalkan dengan cara kongkret lewat benda, nyanyian, games atau permulaan membaca dan tulis sehingga anak bisa tapi tidak dipaksakan dalam angka dan hitungan.
\"Guru PAUD harus kreatif dalam mengemas pembelajaran, tidak ditekankan layaknya pendidikan SD,\" katanya. Pola pendekatan sainstifik sangat efektif sehingga anak menikmati bermain sambil belajar, pembelajaran harus lewat media.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah IGRA provinsi Bengkulu Sosiawati SPdi menegaskan, sangat mengsuport kegiatan peningkatan kualitas tenaga pendidik K3RA. Pasalnya, pencerdasan tenaga pendidik ini teraplikasikan dengan anak didik.
\"Saya sangat mengsuport karena kemajuan sangat banyak, K3RA saat ini bukan hanya tingkat kota saja, tapi sudah diikuti dari daerah. Diakui dari 136 RA di Provinsi Bengkulu, belum seluruhnya menerapkan kurikulum 2013. Hal ini terkendala terhadap tenaga pendidik yang basicnya bukan dari pendidikan, namun memiliki tugas untuk mencerdaskan anak bangsa.
\"Saya berharap pemerintah dapat membantu RA, bukan hanya sarana dan prasarana, juga pelatihan peningkatan mutu tenaga pendidik,\" tukasnya.
Sementara itu, Ketua K3RA kota Bengkulu, Hj Lirwana masih banyak metode pembelajaran yang dilakukan guru dengan pendekatan konvensional dapat diubah menjadi pendekatan sainstifik. Dengan begitu anak akan banyak aktif diharapkan kemampuan berpikir kritis anak semakin meningkat. Anak akan terlibat aktif dan menemukan sesuatu dari pengalamanya, guru hanya memstimulasi dalam permainan dan pembelajaran yang bermakna.
\'\'Dengan pendekatan sainstifik, maka potensi anak lebih optimal dalam kemampuan berpikir dan komunikasinya. A0nak diajar berpikir kritis dan mampu berkomunikasi dengan baik, anak mengekplorasi kemampuan dirinya,\" imbuhnya.
Pelatihan ini meningkatkan kompetensi K3RA sehingga mampu memanajer dan memfasilitasi pembelajaran anak lebih aktif. Kalau saat ini hanya lewat majalah, maka saat ini akan semakin banyak mengeskplor panca indera anak, sehingga anak akan lebih cerdas.
Setelah kegiatan ini, K3RA berharap pelatihan ini dapat diaplikasikan terhadap anak didik, dapat meningkatkan pendekatan anak usia dini.
\"Mudah-mudahan kedepan semakin baik dan semakin maju. Para peserta diharapkan dapat mengikuti dengan serius dan bersungguh sungguh tidak semua guru dapat mengikuti kegiatan ini,\" tukasnya. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: