Sekolah Satu Atap Tanpa Guru
ULU TALO, Bengkulu Ekspress - Nasib siswa sekolah satu atap Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 140, Desa Pagar Kecamatan Ulu Talo sangatlah miris. Sekolah ini kini tanpa guru. Setiap Senin siswa di sekolah ini tidak melaksanakan upacara bendera merah putih dan tidak pula melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagaimana mestinya.
“Sudah empat kali Senin upacara bendera dan belajar mengajar tidak ada di SMPN 140 Satu Atap ini. Dengan alasan 2 orang guru PNS dan kepala sekolahnya tidak berada di tempat,” keluh Kades Pagar, Kecamatan Ulu Talo Herman S kepada Bengkulu Ekspress kemarin (19/2).
Kades mengeluhkan keberadaan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) juga tidak aktif melaksanakan tugas dan tanggung jawab di sekolah tersebut. Mirisnya, perilaku itu dicontoh guru tenaga kontrak yang sudah ada di sekolah tersebut.
Menurutnya, bila satu atau dua kali tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya selaku ASN bisa dimaklumi. Namun jika sudah terus menerus seperti hari ini jelas berdampak bagi siswa tertinggal.
“Alasannya hanya setiap Senin, hujan maka tidak bisa melaksanakan upacara bendera dan belajar. Padahal hal ini bukanlah alasan yang tepat bagi warga yang protes,” sampainya.
Menurutnya, selaku ASN yang sudah diamanatkan untuk bertugas di kawasan terpencil haruslah bertangung jawab. Mengingat warga dan siswa berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Jika tidak sanggup maka dipersilahkan untuk mengajukan ketidak sangupan mengajar dan di tempatkan di sekolah satu atap ini.
“Tanggung jawab selaku pendidik yang ditempatkan di pedalaman ini apa. Jangan sampai siswa yang hendak bersekolah ikut menjadi dampak ketidak hadiran guru,”tegas Kades.
Herman, mengharapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seluma, bisa menindak dan mengevaluasi guru yang ada di Sekolah Satu Atap ini. Termasuk melakukan rotasi kepala sekolah dan guru yang ada sehingga ini tidak menjadi contoh bagi guru dan pendidik lainnya.
“Diknas harus bertindak jangan bisa membiarkan saja dan melakukan evaluasi pendidik di sekolah satu atap ini,”harapnya
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Seluma Muksir Ibrahim SPd kepada Bengkulu Ekspress menegaskan, sekolah satu atap SMP N 140 Desa Pagar, sudah memiliki guru dan kepala sekolah sebanyak 2 orang dan guru tenaga kontrak. Sejauh ini dirinya belum mendapatkan informasi tersebut dan menindaklanjuti keluhan kades tersebut. Terpenting, esok (hari ini) kita panggil ASN di sekolah tersebut termasuk guru.
“Saya perintahkan bidang untuk menindak lanjuti termasuk melakukan pemanggilan. Jika terbukti maka satu-satunya dipindahkan,” tegas Muksir.
Muksir menambahkan, sebelum memindahkan kepala sekolah dan guru di sekolah tersebut. Jelas memanggil terlebih dahulu dan terpenting akan menindak lanjutinya. Menurutnya permasalahan seperti ini akan di selesaikan secara cepat jangan sampai berlarut-larut.
“Kita pertanyakan ketidakhadirannya apa dan logis atau tidak alasannya tersebut, tidak masuk kita pindahkan,” pungkasnya.
Sementara, guru dan kepala sekolah SMPN 140 Satu Atap sejauh ini belum berhasil dikonfirmasi. (333)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: