LGBT Makin Marak

LGBT Makin Marak

Digemari PNS hingga Pengusaha

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pelaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) terus bertambah. Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kantong Informasi Pemberdayaan Kesehatan Adiksi (Kipas) Bengkulu, sepanjang tahun 2017 lalu ada 3.754 orang yang menyukai sesama jenis.

Direktur Kipas Bengkulu, Merli Yuanda mengungkapkan bahwa perilaku menyukai sejenis yang terjadi di Bengkulu saat ini termasuk tinggi. Untuk itu, Kipas melakukan gerakan untuk mengurangi penderita HIV/AIDS di kelompok LGBT.

Hal ini karena LGBT merupakan penyumbang tertinggi kedua HIV setelah pekerja seks.

\"Memang tinggi, dimana pada semester I 2017 yang berhasil kita temui sebanyak 1.202 orang dari kalangan lelaki suka lelaki (gay) dan waria sebanyak 162 orang. Yang berhasil kita tes HIV hanya 640 orang dan yang positif ada 21 orang. Bisa kita asumsikan ada 1 orang setiap bulannya yang terjangkit HIV,\" jelas Merli.

Selain melakukan pencegahan HIV/AIDS kepada kelompok LGBT, pihaknya juga mencoba melakukan perubahan perilaku LGBT supaya bisa berperilaku sehat terhadap dirinya dan meninggalkan perilaku yang salah tersebut.

\"Ini perilakunya yang salah, bukan orangnya. Tentunya orangnya tidak ada masalah karena ini dilindungi oleh HAM dan masyarakat juga harus diberikan pemahaman yang seperti ini. Jadi, kita berupaya mengubah perilaku tersebut dengan berbagai cara, termasuk pendekatan melalui kegiatan spiritual dan agama,\" papar Merli.

Diakuinya, dalam melakukan pendataan tersebut, Kipas sengaja menggunakan kelompok LGBT sebagai mitra kerja, hal ini bertujuan agar lebih leluasa para LGBT menyampaikan pendapatnya. Serta dapat lebih mudah dalam menyampaikan masukan-masukan dan informasi kepada para LGBT nantinya.

\"Yang kita temukan di lapangan sangat mengejutkan, karena selain dari kalangan muda, perilaku sejenis laki-laki sama laki-laki ini ada dari kalangan PNS, pengusaha bahkan pria beristri,\" ungkapnya. Jumlah dari kalangan PNS, pengusaha dan pria beristri ini juga cukup banyak. Hanya saja mereka lebih rapat menyembunyikan prilakunya dibandingkan warga biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: