Tentrem Sriminarsih
Sukses Bisnis Lantung
Nama : Tentrem Sriminarsih Lahir : Purwodadi, Grobogan Jawa Tengah, 8 Agustus 1959 Suami : Joko Susetyanto Profesi : Pengrajin Kulit Lantung Anak : Bara Perdana Yustisia : Dian Aroma Yustisia
Pendidikan SDN 1 Genengandal, Purwodadi, Grobogan. SMP 1 Purwodadi, Grobogan. SMK Widyawacana, Purwadadi, Grobogan Diploma 3 (D3) Perhotelan Akademi Kepariwisataan Indonesia, Yogjakarta. Prestasi Juara I wirausaha Mikrososial terbaik, Citigroup Micro entrepreneurship award 2012 Upakarti bidang Kepeloporan tahun 2010 Nomine Inacraft Award tahun 2010 Paramakarya, penghargaan Kualitas dan produktivitas UKM tahun 2009 Nomine Inacraft Award tahun 2009 Kulit Lantung masuk dalam UPT Museum tekstil dinas pariwisata dan kebudayaan provinsi DKI Jakarta. TENTREM Sriminarsih, belum banyak orang mengenal perempuan sukses ini. Sosok ini mampu membawa lantung, sebagai produk Usaha Kecil Menegah (UKM) Bengkulu ke tingkat nasional dan internasional. Berkat kerajinan kulit lantungnya, karyanya telah dikenal hingga berbagai negara, bahkan pernah dibeli Raja Bolgia. Menurut Sri, perempuan harus memiliki ide dan kreatif.
Perempuan yang mempunyai SDM, jangan tergiur dan hanya menampung penghasilan dari suami, karena perempuan yang mempunyai niat dan keinginan kuat ternyata mampu menghasilkan pendapatan setara dengan suami, tanpa mengorbankan suami, anak dan urusan rumah tangga.
Sebelum dirinya sukses seperti ini, ia juga hanya menampung gaji suami, namun dirasa hanya cukup. Sehingga ia mencari akal agar pendapatan itu bertambah, untuk itulah ia belajar replika tabit lantung yang dijual di pasaran. Tak disangka usaha yang ditekuni sejak tahun 1999 tahun silam itu, dengan ketelatenan, ketekunan mampu mengantarkan istri Joko Setyanto itu memperoleh berbagai penghargaan.
Wanita berdarah jawa ini telah menerima berbagai penghargaan, mulai nomine Inacraft award, paramakarya penghargaan kualitas dan produktivitas UKM, upakarti kepeloporan dan teranyar juara pertama wirausaha mikrososial terbaik, Citigroup Micro entrepreneurship award 2012. Karena kesuksesan itu, ia diajak pameran produk mulai dari tingkat nasional hingga ke negara-negara maju, seperti China, Bolgia, Malaysia, dan banyak lagi.
Untuk menjadi maju seperti ini diakui Sri Joko begitu panggilan kecilnya mengaku perjuangan yang keras, awal ia mecintai kulit lantung karena belum dimanfaatkanya secara maksimal kulit lantung serta belum adanya icon souvenir Bengkulu, padahal kulit kayu lantung yang merupakan hasil sumber daya alam itu melimpah, dan oleh warga hanya dijadikan sebagai kayu bakar, dari sinilah muncul ide yang mendorong Sri Joko mengkreasikan kulit lantung sebagai souvenir daerah.
\"Saya mulai mencoba kerajinan lantung sejak tahun 1999, awalnya saya juga tidak bisa buat apa-apa, namun setelah belajar replik souvenir tabot akhirnya saya bisa membuat kulit lantung dengan menciptakan aneka macam produk, seperti topi, baju, sandal, tas \" katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: