Petani Minta Jaga Stabilitas Harga Kopi

Petani Minta Jaga  Stabilitas Harga Kopi

KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Peningkatkan perekonomian masyarakat menjadi salah satu fokus kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang untuk mencapai visi maju mandiri sejahtera (MMS). Dan peningkatan hasil panen kopi menjadi target utama pemerintah, agar kesejahteraan masyarakat terutama kalangan petani meningkat.

Untuk mencapai target tersebut pemerintah akan meremajakan 3,2 juta batang kopi di Kabupaten Kepahiang tahun ini, dengan metode stek atau sambung batang.

\"Dari APBD kita alokasikan 1 juta batang, sisanya program dari bank dan pihak pemerintah provinsi,\" ungkap Bupati Dr Ir Hidayatullah Sjahid MM.

Tetapi program itu tak membawa optimisme tinggi di kalangan masyarakat bawah, para petani kopi sebab petani menilai peremajaan batang kopi tidak dapat menjamin seluruh warga bisa mendapatkan program bantuan pemerintah itu.

\"Kita lihat saja apakah bisa merata penyebarannya. Jangan-jangan nanti hanya hitungan di atas kertas saja jumlah peremajaan batang kopinya,\" tutur Warsito (33) petani kopi Seberang Musi Kemarin (12/1).

Ia mengatakan yang dibutuhkan petani atau masyarakat kecil pengelola kebun kopi ialah kepastian stabilisasi harga jual kopi kering. Supaya setiap kali panen, harga jual kopi tidak mengalami penurunan sehingga hasil panen didapat petani bisa mencukupi kebutuhan.

\"Harga ini sering kali seperti dipermainkan, saat kopi belum panen harga tinggi bahkan sangat tinggi. Setelah kopi panen harga langsung jatuh,\" tuturnya.

Menurutnya di Kabupaten Kepahiang dengan lahan perkebunan kopi sangat luas, tetapi tak memberikan penghasilan yang cukup bagi kalangan petani karena harga jual kopi setiap tahun selalu rendah.

\"Kondisi disini seperti permainan toke saja, harga kopi bisa turun naik kapan saja karena memang hanya mereka (Toke) yang tahu,\" sebutnya.

Harapan serupa diungkapkan Pudin (55) petani kopi kawasan Rimbo Donok Kecamatan Tebat Karai, karena hasil penan dengan rata-rata 400 hingga 700 kilo dalam setahun perhetar dinilai cukup banyak jika harganya jual tinggi.

\"Ini mau bagaimana saat kopi lagi dijemur harga bisa mencapai Rp 20.000 perkilonya. Setelah kopi kita mau jual kata tokenya harga tinggal Rp 17.000 atau bahkan lebih rendah,\" sebutnya. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: