5 Cara ini Bisa Menjaga Agar Stres tidak Memengaruhi Kesehatan Otak
jpnn.com, JAKARTA - Anda mungkin pernah mendengar bila mencapai usia tertentu, maka otak Anda telah selesai berkembang.
Lebih buruk dari itu, Anda mungkin pernah mendengar jika mengembangkan penyakit otak, maka tidak ada yang bisa dilakukan kecuali harapan akan adanya beberapa obat ajaib yang membantu memulihkan kesehatan otak Anda.
Untungnya, kini semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa Anda benar-benar memiliki sejumlah kendali besar atas kesehatan otak dan ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mencegah penyakit otak, seperti demensia, parkinson atau alzheimer.
Hal ini terutama berlaku untuk stres. Stres bisa membawa beban berat pada kesehatan dan ingatan otak Anda, namun ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi stres atau melawan efeknya sebelum merusak otak atau ingatan Anda.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan, seperti dilansir laman Care2, Selasa (15/8).
1. Don’t Skip Meals.
Gula darah rendah adalah tekanan serius pada tubuh yang berakibat pada turunnya hormon stres.
Sementara turunnya hormon ini sesekali mungkin baik-baik saja, namun lama kelamaan stres kronis ini sebenarnya bisa menghasilkan ayunan besar dalam kadar gula darah yang bisa merusak otak.
Ingat: otak terutama didorong oleh pelepasan gula darah yang lambat dan stabil, sehingga penting makan setiap beberapa jam untuk memastikan agar otak memiliki cukup energi secara efektif menjalankan banyak fungsinya.
2. Makan Diet Serat Tinggi.
Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang menghasilkan energi positif bagi Anda, jangan justru membuat merasa stres berat.
4. Konsumsi Suplemen Vitamin B-kompleks dan Vitamin C.
Nutrisi ini akan habis selama Anda mengalami stres hebat. Selain itu, mereka tidak disimpan dalam tubuh, sehingga sangat penting untuk mendapatkan jumlah yang cukup dari makanan dan suplemen setiap hari untuk memastikan otak memiliki cukup energi agar bisa berfungsi dengan baik.
Tanpa vitamin B kompleks yang memadai, Anda menjadi rentan terhadap stres, depresi dan mudah tersinggung.
Tubuh Anda menghabiskan banyak vitamin C saat Ada sedang stres, namun nutrisi penting ini dibutuhkan untuk melawan radikal bebas yang bisa merusak otak.
Vitamin B banyak ditemukan pada beras merah, sayuran, buah sitrus, stroberi, blewah, kangkung dan sayuran hijau.
Vitamin C ditemukan pada jeruk, lemon, jeruk bali, limau, delima, stroberi, kismis hitam, bayam, bit hijau, tomat, kecambah dan paprika merah.
Kebanyakan ahli gizi merekomendasikan asam askorbat 500 mg atau kalsium askorbat (keduanya merupakan bentuk alami vitamin C) sebagai minimum harian.
Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana serat bisa membantu mengurangi stres pada otak.
Nah, selain makan setiap beberapa jam untuk memastikan otak memiliki persediaan energi yang cukup, mengonsumsi makanan tinggi serat juga bisa memperlambat pelepasan gula darah.
3. Say No to People Who Steal Your Energy.
Kita semua memiliki orang-orang dalam hidup yang menyedot energi.
Buatlah daftar orang-orang dalam hidup Anda yang merasakan kekuatan Anda dan menciptakan stres dalam hidup Anda.
Lakukan penilaian jujur ??tentang siapa orang yang benar-benar Anda ingin hindari.
5. Meditate or Breathe Deeply.
Penelitian di jurnal medis Psychiatry Research menunjukkan bahwa meditasi memengaruhi aliran darah ke otak dan mengubah aktivitas otak.
Dengan menggunakan teknologi MRI, peneliti melakukan pemindaian otak sebelum memulai, selama dan setelah meditasi berhenti.
Mereka menemukan bahwa empat daerah otak terpengaruh selama meditasi dan cara ini bisa memperbaiki aliran darah ke otak.
Beberapa perubahan otak berlanjut bahkan setelah meditasi berhenti.(fny/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: